Bobby Nasution Ikut Pilkada, PDIP Bantah Nepotisme


"Nepotisme, oligarki hanya dalam monarki dan otoritarian

AKTUALITAS.ID – Politikus PDIP, Aria Bima menanggapi menantu Jokowi, Bobby Nasution yang akan mencalonkan diri dalam Pilkada Medan 2020. Ia membantah hal itu sebagai nepotisme.

“Nepotisme, oligarki hanya dalam monarki dan otoritarian. Kalau dalam sistem yang demokratis di mana rakyat bebas memilih maka saya kira diksi nepotisme dan oligarki itu tak relevan,” kata Aria di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (4/12).

Dia menjelaskan dalam penunjukkan kepala daerah tentu dipertimbangkan elektabilitas dan popularitas kandidat. Maka itu, nepotisme yang terjadi pada sistem oligarki tentu sulit diterjemahkan dalam sistem demokratis.

“Kalau itu pemilihan dilakukan sebagian kecil masyarakat melalui DPRD kabupaten/kota dan provinsi, sangat mungkin ada oligarki elit yang paksakan pemilihan kandidat tak sesuai komptensi yang ada,” ujar Aria.

Ia meyakini kader PDIP yang memenangi pilkada dan menajdi kepala daerah seperti Tri Rismaharini hingga Ganjar Pranowo kapasitasnya sudah teruji.

Lagipula, PDIP punya mekanisme yang selektif dalam menjaring figur untuk ikut kontestasi pilkada.

“DPP sangat bijak menentukan proses mekanisme kepartaian yang tidak bisa hidup di ruang hampa, harus menyesuaikan dengan berbagai variabel termasuk tingkat popularitas dan elektabilitas termasuk ketidaksukaan calon tersebut,” tutur Aria.

Dia pun meyakini kalau sudah ada keputusan, maka dinamika perbedaan pendapat akan berhenti. Karena itu sebelum ada keputusan pasti sifatnya dinamis.

“Saya percaya dinamika sebelum keputusan akan dinamis tanpa harus ada konflik perbedaan calon kadidat kepala daerah,” kata Aria.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menyindir soal menantu Jokowi, Bobby Nasution yang akan maju dalam Pilkada Kota Medan. Ia mengatakan, dalam reformasi prinsipnya adalah semangat memerangi nepotisme.

“Kita reformasi itu memerangi nepotisme. Itu saya sedih, kalau trennya nepotisme muncul lagi,” kata Mardani di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>