Berita
Pengusaha: Stok Gula Rafinasi Mulai Menipis
AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, stok Gula Kristal Rafinasi (GKR) sebagai bahan baku industri makanan dan minuman di Indonesia telah menipis, bahkan sebagian telah habis. Pada surat tertanggal 16 Januari 2020 dan bernomor 007/DPP/GAPMMI/IX/2019 yang ditujukan kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, pihaknya mengkhawatirkan pasokan […]
AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, stok Gula Kristal Rafinasi (GKR) sebagai bahan baku industri makanan dan minuman di Indonesia telah menipis, bahkan sebagian telah habis.
Pada surat tertanggal 16 Januari 2020 dan bernomor 007/DPP/GAPMMI/IX/2019 yang ditujukan kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, pihaknya mengkhawatirkan pasokan yang akan terhenti dengan habisnya stok bahan baku anggotanya.
Dia memprediksikan pada semester I 2020 ini, khususnya mendekati bulan Ramadan, tepatnya April 2020, akan terjadi peningkatan kebutuhan gula rafinasi. Meski demikian, dia tidak merinci posisi stok gula kristal rafinasi saat ini.
Adhi berharap, Kemendag dapat mempertimbangkan surat Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Nomor 007/AGRI/I/2020 tentang Penerbitan Persetujuan Impor Gula Mentah (raw sugar).
“Itu demi terjaganya ketersediaan pasokan bahan baku guna mencukupi kebutuhan industri makanan dan minuman anggota kami, terutama peningkatan produksi menjelang persiapan Lebaran,” kata Adhi dikutip Antara, Kamis (30/1/2020).
Sebelumnya, Adhi menyebut sedikitnya empat pabrik makanan dan minuman berhenti produksi karena kehabisan stok gula kristal rafinasi. Kekurangan stok tersebut disebabkan belum adanya persetujuan impor (PI) gula mentah (raw sugar) untuk semester I tahun 2020.
Padahal kuota impor gula mentah sudah dikeluarkan dalam rapat koordinasi terbatas sebelumnya. Kebutuhan gula kristal rafinasi industri makanan dan minuman pun mendesak seiring mendekati bulan puasa. Konsumsi yang meningkat pada bulan puasa membuat produksi harus bertambah.
“Kebutuhan semester I tahun ini sekitar 1,9 juta ton hingga 2 juta ton,” kata Adhi, Selasa (21/1/2020).
Saat ini penerbitan persetujuan impor masih dalam pembahasan bersama dengan Kementerian Perdagangan (Kemdag). Diharapkan persetujuan impor segera keluar karena memerlukan waktu agar gula mentah yang diimpor bisa digunakan oleh industri.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
NASIONAL16/11/2025 13:00 WIBDPR Minta Negara Bertindak Tegas untuk Melindungi Rakyat Kecil dari Mafia Tanah
-
DUNIA16/11/2025 14:00 WIBKetegangan Meningkat, China Larang Warganya ke Jepang
-
NUSANTARA16/11/2025 13:30 WIBPria Dianiaya Mertua dan Keluarga Istri karena Cekcok Rumah Tangga
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
POLITIK16/11/2025 15:00 WIBPersatuan Rakjat Desa: Sejarah Partai Politik Sunda di Pemilu 1955 dan Perannya di Parlemen
-
RAGAM16/11/2025 15:30 WIBCara Mengecilkan Perut Buncit dengan Cepat dan Sehat
-
NUSANTARA17/11/2025 06:30 WIBBMKG: Dua Bibit Siklon Tropis Berpotensi Cuaca Ekstrem di Indonesia

















