Berita
Harapan Berbuah Ambyar
Surabaya adalah kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta, ditambah dengan karakter masyarakatnya yang bebas lepas dan merdeka dalam ungkapkan rasa. Jancok adalah kata yang akrab ditelinga “AREK” sebutan bagi warga Surabaya. Kerukunan dengan saling menghormati sangat kental dikehidupan “AREK”, yang diluar daerah Surabaya ato Jawa Timur, terkenal dengan karakter yang keras lepas dan merdeka. Diparuh […]
Surabaya adalah kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta, ditambah dengan karakter masyarakatnya yang bebas lepas dan merdeka dalam ungkapkan rasa.
Jancok adalah kata yang akrab ditelinga “AREK” sebutan bagi warga Surabaya.
Kerukunan dengan saling menghormati sangat kental dikehidupan “AREK”, yang diluar daerah Surabaya ato Jawa Timur, terkenal dengan karakter yang keras lepas dan merdeka.
Diparuh waktu 2010 publik Surabaya dikagetkan dengan munculnya calon Walikota perempuan.
Otomatis warga Surabaya punya harapan kedepannya kelak, bila jadi Walikota akan memberikan kontribusi yang sangat mendasar baik dalam memperindah wajah kotanya, juga dalam mengatur pemerintahan kotanya.
Dan benar setelah jadi Walikota, berangsur wajah – wajah kota diperindah ditambah dengan pola kepemimpinanya yang terkesan membumi dengan persoalan – persoalan warganya.
Tapi ternyata itu semua hanya tinggal pepesan kosong, banyak permasalahan mendasar tidak bisa terselesaikan dengan baik dan maksimal.
Complycated permasalahan Surat Ijo yang konon menjadi salah satu komodite di kampanyenya, seolah ditiup angin.
Pengangguran juga tidak mendapatkan perhatian yang serius.
Peran serta masyarakat dalam membangun kota hanya sebatas jargon dan propaganda semata.
Surat Ijo seolah tidak tersentuh sama sekali pun, andaikan ada hanya sebatas lips service semata apa yang musti dilakukan oleh seorang walikota. Dia tidak menyadari bahwa permasalahan Surat Ijo sangatlah membelenggu warganya, baik dari aspek ekonomi sosial dan pendidikan dan lain sebainya.
Ditambah lagi publik nasional barusan juga dikagetkan dengan dilaporkannya warga oleh si Walikota tersebut kepada polisi.
Banjir memang bisa menimpa daerah manapun, tapi bagaimana dengan tata kelolanya si Walikota bisa mengatasi masalah banjir dengan baik. Belum lagi muncul di medsos si Walikota yang katanya mendapat predikat walikota terbaik sedunia marah2 pada anak buahnya.
Hehehe inikah jawaban atas harapan pada wargamu, Hai Si Walikota ?
Inikah sajian pada wargamu yang telah menggajimu dengan uang pajak Hai Si Walikota ?
Dan penulis bisa pastikan, inilah yang namanya Harapan Berbuah Ambyaar . . .
Sekjend Dewan Warga Surabaya
Mariyati Fadelan
-
Multimedia21 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK17 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
EkBis18 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak
-
POLITIK15 hours ago
PDIP Optimis Wacana Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD Ditolak Masyarakat
-
Nasional19 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
POLITIK23 hours ago
Ketum Hanura Ingatkan Peran Partai Kecil dalam Pembentukan Indonesia
-
POLITIK11 hours ago
Gerindra: PDIP Berperan dalam Kenaikan PPN 12 Persen, Jangan Bermain Peran Korban
-
Jabodetabek22 hours ago
PDIP Menolak Kenaikan Tarif TransJakarta, Usulkan Paket Transportasi Bulanan yang Terjangkau