Berita
Rapid Test Potensi Kekeliruannya Tinggi, Anies: Kami Dorong PCR Ditingkatkan
AKTUALITAS.ID – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan metode rapid test Corona berpotensi mengeluarkan hasil yang keliru. Anies mendorong agar tes ditingkatkan melalui PCR. “Pengetesan rapid ini punya potensi kekeliruan yang cukup tinggi karena itu kita mendorong kapasitasnya ditingkatkan untuk tes PCR. Jadi pada saat ini di Jakarta ini ada 23 laboratorium dalam jejaring penanganan […]
AKTUALITAS.ID – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan metode rapid test Corona berpotensi mengeluarkan hasil yang keliru. Anies mendorong agar tes ditingkatkan melalui PCR.
“Pengetesan rapid ini punya potensi kekeliruan yang cukup tinggi karena itu kita mendorong kapasitasnya ditingkatkan untuk tes PCR. Jadi pada saat ini di Jakarta ini ada 23 laboratorium dalam jejaring penanganan COVID. Dan dari 23 laboratorium ini kapasitas per harinya akan bisa dicapai 4.524, kita berharap nanti akan tambah dari Kalbe Farma hingga nanti bisa jadi 8.000 per hari. Maaf, sebentar, nanti saya sampaikan secara detail mungkin tertulis datanya, karena ini terdiri dari 23 laboratorium,” kata Anies dalam rapat bersama Timwas DPR RI Penanggulangan COVID-19, Kamis (16/4/2020).
Anies mengatakan jumlah pengetesan PCR di DKI masih kurang. Untuk itu, Pemprov DKI fokus mendorong pengetesan melalui metode PCR ditambah, dibanding harus melewati tes cepat atau rapid test.
“Karena yang mengkhawatirkan dari rapid test itu begini, begitu dites keluar hasilnya negatif, sementara belum terbukti negatif, padahal dia bisa jadi positif, maka punya potensi menularkan yang cukup tinggi, jadi false negatif ini yang kita amat khawatirkan. Jadi kita harap peningkatan kapasitas ini memang bisa didorong lebih jauh,” tutur Anies.
Sebelumnya, dalam pemaparan awal, Anies mengatakan perlu ada peningkatan kemampuan tes virus Corona sehingga segera bisa dilakukan pencegahan Corona. Anies meminta bantuan pemerintah pusat untuk meningkatkan kemampuan tes.
“Kemampuan kita melakukan testing penting bukan untuk menguji yang meninggal, tapi deteksi yang hidup dengan dilakukan testing kita akan tahu, siapa infeksi siapa tidak. Bagi yang terinfeksi bisa lakukan isolasi,” kata Anies.
-
RIAU29/12/2025 13:00 WIBBukan Sekedar Perlombaan, Festival Sampan Layar di Bengkalis Adalah Warisan Budaya
-
NASIONAL29/12/2025 14:01 WIBKasus Dugaan Korupsi Bekasi, Pengamat: Mirip Pola Jokowi–Gibran
-
RIAU29/12/2025 17:30 WIBKapolda Riau dan Danrem Wira Bima Dorong Penyelesaian TNTN Berbasis Kolaborasi dan Pendekatan Humanis
-
NASIONAL29/12/2025 11:00 WIBKPK: Penyidikan Kasus Nikel Rp2,7 T Dihentikan Karena Bukti Tidak Cukup dan Daluwarsa
-
RAGAM29/12/2025 15:00 WIBCatat, Ini Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
-
EKBIS29/12/2025 10:30 WIBAwal Pekan, Rupiah Menguat 0,06 Persen ke Rp16.740 per Dolar AS
-
FOTO29/12/2025 14:31 WIBFOTO: Isi Libur Nataru dengan Bermain Salju di Mall
-
POLITIK29/12/2025 13:05 WIBPDIP Soroti Penutupan Bantuan Asing untuk Korban Bencana Sumatera

















