Connect with us

Berita

Cegah Penularan Corona, Italia Bebaskan Bos Mafia Dari Penjara

Pengadilan Italia membebaskan sejumlah napi termasuk beberapa bos mafia demi mengurangi risiko penularan virus corona (Covid-19) di penjara. Pembebasan itu dilakukan setelah pemerintah Italia memberi wewenang pengadilan untuk memindahkan setiap napi yang memiliki sisa hukuman 18 bulan atau kurang untuk dijadikan tahanan rumah. Jaksa anti-mafia Italia, Federico Cafiero De Raho, menuturkan ketiga bos mafia yang […]

Published

on

Pengadilan Italia membebaskan sejumlah napi termasuk beberapa bos mafia demi mengurangi risiko penularan virus corona (Covid-19) di penjara.

Pembebasan itu dilakukan setelah pemerintah Italia memberi wewenang pengadilan untuk memindahkan setiap napi yang memiliki sisa hukuman 18 bulan atau kurang untuk dijadikan tahanan rumah.

Jaksa anti-mafia Italia, Federico Cafiero De Raho, menuturkan ketiga bos mafia yang dibebaskan dari kurungan penjara itu terdiri dari Sisilia Cosa Nostra, Francesco Bonura; anggota kelompok mafia Ndrangheta yaitu Vincenzo Iannazzo, dan anggota klan Casalesi, Pasquale Zagaria.

“Ketiga orang itu akan ditahan (dalam tahanan rumah) di bawah langkah-langkah isolasi tambahan untuk menghindari kontak dengan orang-orang di luar penjara karena peran mereka dalam organisasi mafia. Begitu mereka dipulangkan ke rumah, langkah-langkah tersebut akan ditegakkan,” kata De Raho seperti dilansir dari CNN pada Senin (27/4).

Meski begitu, Bonura, yang telah divonis 23 tahun penjara karena keterlibatannya dalam organisasi mafia, baru menjalankan masa hukuman penjara selama sembilan bulan.

Sementara itu, Iannazzo divonis hukuman 20 tahun penjara pada 2018 lalu karena menjadi kaki tangan sindikat mafia. Dia juga dikenal sebagai bos anggota mafia yang kuat di Kota Lamenzia Terme.

Zagaria ditangkap pada 2007 lalu dan dijatuhi hukuman 20 penjara karena menjadi anggota kelompok mafia. Dia dianggap sebagai otak keuangan klan Casalesi.

Pembebasan para gembong mafia ini pun memicu kritik publik hingga politikus Italia.

“Ini gila. Ini keputusan yang tidak menghormati warga, pengadilan, jurnalis, polisi, dan korban mafia,” kata pemimpin partai oposisi Italia, Lega, Matteo Salvini.

Menteri Kehakiman Italia Alfonso Bonafede mengatakan keputusan membebaskan para napi termasuk bos-bos mafia itu diambil pengadilan berdasarkan “cara yang mandiri dan independen”.

Berdasarkan data Kementerian Kehakiman, jumlah total tahanan Italia menurun 6.500 orang sejak 29 Februari lalu. Pengurangan jumlah napi di penjara Italia ini disebut terjadi karena peraturan baru terkait penanganan wabah corona dan sejumlah faktor lainnya.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending