Berita
Kritik Pemilu 2019, Tommy: KPPS Mati Dianggap Seperti Binatang
AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mengungkap keprihatinan dalam penyelenggaraan pemilu 2019 beberapa waktu lalu. Kritik Tommy terkait ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal, yang dinilainya tanpa tindakan hukum dari pemerintah. “Kita ketahui ada 600 penyelenggara meninggal, tapi dianggap seperti binatang yang meninggal, tak ada proses hukum […]

AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mengungkap keprihatinan dalam penyelenggaraan pemilu 2019 beberapa waktu lalu. Kritik Tommy terkait ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal, yang dinilainya tanpa tindakan hukum dari pemerintah.
“Kita ketahui ada 600 penyelenggara meninggal, tapi dianggap seperti binatang yang meninggal, tak ada proses hukum sama sekali,” kata Tommy saat membuka rapat pleno DPP Partai Berkarya di Gedung Granadi, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Ketua KPU Arief Budiman mencatat total ada 894 petugas yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Arief sempat menyatakan banyaknya petugas yang meninggal karena faktor kelelahan. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyepakati besaran santunan untuk petugas yang meninggal sebesar Rp36 juta.
Selain keprihatinan kepada para petugas KPPS yang meninggal, dalam sambutannya Tommy juga menuding penyelenggaraan Pemilu 2019 yang dinilainya tak demokratis. Salah satu faktornya, kata dia, banyaknya penyelenggara pemilu yang tak menjalankan tugasnya dengan baik.
Ia mencurigai banyak penyelenggara yang tak netral dan kerap mengatur perolehan suara untuk pihak-pihak tertentu.
Ketidaknetralan penyelenggara pemilu tersebut, kata dia, telah dibuktikan dalam gugatan sengketa pemilu 2019 yang dibawa calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Mahkamah Konstitusi (MK). Akan tetapi, kata dia, bukti-bukti itu tak digubris sama sekali oleh MK.
Melihat sejumlah masalah itu, Tommy berharap dampak dari penyelenggaraan Pemilu 2019 tak terulang kembali dalam pemilu selanjutnya. Ia pun merasa heran seharusnya gelaran pemilu pasca-reformasi lebih baik dan demokratis bukan malah mengkhawatirkan.
“Ini sangat memilukan dan memprihatinkan kita semua. Selama 22 tahun reformasi, bukan kita lebih baik tapi malah penyelenggaraan pemilu lebih memprihatinkan,” kata Tommy.
-
FOTO06/05/2025 20:50 WIB
FOTO: DKPP Tegaskan Putusan Etik Tak Bisa Ubah Hasil Pilkada
-
EKBIS06/05/2025 09:45 WIB
Pagi Ceria Bursa Jakarta! IHSG Langsung Melompat 32 Poin Lebih
-
NASIONAL06/05/2025 12:00 WIB
PHK Melonjak di Awal 2025, Menaker Ungkap 7 Penyebab Utamanya
-
EKBIS06/05/2025 10:30 WIB
Awal Sesi Selasa, Rupiah Harus Rela Bergerak Mundur ke Rp16.468 per Dolar AS
-
OLAHRAGA06/05/2025 23:00 WIB
Fokus Kekompakan Tim, Erick Thohir: Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru untuk Timnas di Juni
-
RAGAM06/05/2025 14:30 WIB
Jangan Sampai Ketinggalan! Inil Tanggal Perkiraan Pencairan Gaji Ke-13 PNS Tahun 2025
-
POLITIK06/05/2025 10:00 WIB
Jokowi Anggap Wajar Aspirasi Purnawirawan TNI Soal Gibran
-
EKBIS06/05/2025 11:30 WIB
Harga Emas Hari Ini Kompak Menguat, Kenaikan Tertinggi Capai Rp7.000 per Gram