Connect with us

Berita

Pilkada 2020, Mendagri Minta Tak Ada Arak-arakan saat Pendaftaran

AKTUALITAS.ID – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan persiapan Pilkada 2020 saat ini sedang dalam tahapan pemutakhiran data dan mendekati tahapan proses pendaftaran. Tito ingin para relawan tidak melakukan arak-arakan kepada pasangan calon (paslon) pada saat proses pendaftaran berlangsung lantaran di tengah Pandemi COVID-19 ini. “(tahapan Pilkada 2020) Masuk dalam masa pemutakhiran data sekarang coklit, […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan persiapan Pilkada 2020 saat ini sedang dalam tahapan pemutakhiran data dan mendekati tahapan proses pendaftaran. Tito ingin para relawan tidak melakukan arak-arakan kepada pasangan calon (paslon) pada saat proses pendaftaran berlangsung lantaran di tengah Pandemi COVID-19 ini.

“(tahapan Pilkada 2020) Masuk dalam masa pemutakhiran data sekarang coklit, pencocokan penelitian sampai dengan tanggal 13 Agustus (2020) setelah itu pengumuman pemilih sementara. Nah pada waktu pendaftaran nanti, pendaftaran paslon, dulu kan ramai-ramai pakai arak-arakan segala macam, nanti itu tidak ada, yang datang hanya dua pasangan calon dengan mungkin tim kecilnya saja yang bisa dibuat jaga jarak,” kata tito saat rapat koordinasi pilkada serentak tahun 2020 dan pengarahan kepada satuan tugas COVID-19 Bengkulu yang disiarkan langsung YouTube Kemendagri RI, Kamis (6/8/2020).

Tito meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan juga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar menegakkan aturan pelarangan arak-arakan paslon. Apabila para relawan ingin menyaksikan proses pendaftaran paslon, dia menyarankan untuk disiarkan secara daring.

“Nih KPU, Bawaslu, tolong nanti benar-benar tegakkan. Kalau nanti mau rame-rame di poskonya ya silakan, di zoom mungkin, di situ boleh,” ujarnya.

Mantan Kapolri ini menyampaikan, larangan arak-arakan yang mengakibatkan kerumunan juga akan diterapkan pada saat kampanye. Menurut Tito, kampanye temasuk masuk ke dalam masa kritis, sehingga pengaturan jumlah peserta kampanye perlu diatur.

“Nanti juga di kampanye sama, kampanye itu adalah masa yang paling kritis. Kampanye diatur tadi jumlahnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Tito juga menyarankan agar kampanye dapat diselenggarakan secara virtual. Selain dapat meminimalisir terjadinya kerumunan, juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru di tengah pandemi COVID-19 dengan terciptanya Even Organation (EO) untuk kampanye virtual.

“Kita sarankan ada kampanye virtual juga, jangan anggap remeh kekuatan virtual media, bisa mencapai kalau live streaming itu bisa mencapai ribuan orang. Yang jogetnya di studionya, yang pidato di ruangannya, yang nonton nobar di sana di kampung sana nobar layar lebar 50 orang. Nanti sebenarnya ada potensi kerjaan baru EO kampanye di tengah COVID itu sebetulnya,” imbuhnya.

Trending