Berita
Puluhan Ribu Rakyat Thailand Demo Tuntut PM Prayut Mundur
Puluhan ribu warga Thailand melakukan demo besar-besaran menuntut Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha turun dari kekuasaan, Minggu (16/8) malam waktu setempat. Puluhan ribu warga yang berdemo ini bahkan menutup persimpangan jalan Monumen Demokrasi Bangkok untuk melancarkan aksinya. Para pedemo yang didominasi mahasiswa ini telah mengadakan aksi unjuk rasa selama sebulan terakhir. Selain menuntut Prayut mundur, mereka […]
 
																								
												
												
											Puluhan ribu warga Thailand melakukan demo besar-besaran menuntut Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha turun dari kekuasaan, Minggu (16/8) malam waktu setempat.
Puluhan ribu warga yang berdemo ini bahkan menutup persimpangan jalan Monumen Demokrasi Bangkok untuk melancarkan aksinya.
Para pedemo yang didominasi mahasiswa ini telah mengadakan aksi unjuk rasa selama sebulan terakhir. Selain menuntut Prayut mundur, mereka juga menuntut amendemen konstitusi dan kebebasan untuk mengkritik pemerintah.
Prayut diketahui merupakan mantan kepala militer yang mengkudeta pemerintahan pada 2014.
Para pedemo juga menuntut pemerintah menghapus Undang-undang Pencemaran Nama Baik Kerajaan Thailand yang selama ini masih digunakan.
Aksi demo itu diawali pada 18 Juli lalu saat menuntut pengunduran diri pemerintah dan pembubaran parlemen. Aksi terus berlanjut hampir setiap hari.
Jika tuntutan tidak terpenuhi pada September mendatang, para demonstran mengancam akan melakukan aksi demo yang lebih besar lagi.
Aksi demo semakin memanas selama dua pekan terakhir saat aparat keamanan menangkap tiga aktivis. Setelah dituduh melakukan penghasutan, ketiga aktivis itu kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Demonstrasi ini disebut sebagai aksi terbesar di Thailand sejak 2014. Puncaknya terjadi pada Minggu malam kemarin.
Kepolisian Thailand melaporkan terdapat 12 ribu demonstran yang menutup persimpangan jalan Monumen Demokrasi Bangkok. Namun demonstran mengklaim massa melebihi 20 ribu orang.
Aksi demo besar-besaran diketahui juga pernah terjadi enam tahun lalu. Saat itu warga Thailand menuntut penutupan Kota Bangkok dan mendorong Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur dari jabatannya.
Yingluck dinilai menyalahgunakan kekuasaan ketika mengganti Kepala Keamanan Nasional Thawil Pliensri pada 2011 dengan anggota keluarganya.
Demo warga saat itu terjadi hampir dalam kurun waktu enam bulan.
Yingluck akhirnya diminta mundur usai Mahkamah Konstitusi Thailand menyatakan bersalah karena menyalahgunakan kekuasaan.
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   OTOTEK31/10/2025 10:00 WIB OTOTEK31/10/2025 10:00 WIBBaterai 7.000mAh dan DesainTipis, Realme 15T 5G Rilis di Indonesia 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
									 
																	











 
											 
											 
											 
											 
											 
											




