Berita
Taiwan Bantah Kirim Mata-mata untuk Intai di China
Taiwan membantah tuduhan mengirim jaringan mata-mata untuk mengintai China, dan menyatakan tudingan itu sebagai upaya untuk mencoreng pemerintahan mereka. Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang, menyebut tuduhan itu sebagai upaya Beijing untuk “mencemarkan nama baik dan menciptakan ketakutan”. Sementara Kepala Urusan Eropa Kementerian Luar Negeri Taiwan, Johnson Chiang, menyebut tuduhan itu sebagai fitnah murni. Chiang mengatakan […]

Taiwan membantah tuduhan mengirim jaringan mata-mata untuk mengintai China, dan menyatakan tudingan itu sebagai upaya untuk mencoreng pemerintahan mereka.
Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang, menyebut tuduhan itu sebagai upaya Beijing untuk “mencemarkan nama baik dan menciptakan ketakutan”. Sementara Kepala Urusan Eropa Kementerian Luar Negeri Taiwan, Johnson Chiang, menyebut tuduhan itu sebagai fitnah murni.
Chiang mengatakan secara faktual, laporan itu tidak benar dan telah “melanggar hak asasi manusia”, seperti dilansir Associated Press, Selasa (13/10).
Pernyataan tersebut menyusul laporan yang dirilis oleh stasiun televisi China, CCTV, pada Senin (12/10) yang menampilkan rekaman pengakuan dari seorang pria yang diidentifikasi sebagai Cheng Yu-chin.
Dalam laporannya pada Senin malam waktu setempat, CCTV menyatakan Cheng ditahan oleh badan keamanan negara China. Dia dituduh menggunakan jabatan akademisnya di Republik Ceko sebagai kedok untuk mengumpulkan informasi intelijen, merekrut personel, dan menabur perselisihan antara China dengan negara-negara Eropa lainnya.
Sebelumnya pada Minggu pekan lalu, CCTV juga menyiarkan pengakuan seorang pria yang diidentifikasi sebagai Li Mengju. Sama halnya dengan Cheng, Li mengatakan dia mempunyai misi untuk membuat gejolak di China dan merusak reputasi Partai Komunis China.
Sementara itu, dalam pertemuan mingguan, Johnson Chiang menuturkan kepada jurnalis bahwa setiap perselisihan dalam hubungan China dan Ceko adalah hasil dari diplomasi agresif dan intimidasi China.
Dalam laporan yang sama, CCTV mengatakan aparat keamanan China berhasil membongkar lebih dari seratus aksi mata-mata dalam kegiatan kontra intelijen yang dinamakan Operasi Guntur 2020.
Dilansir Associated Press, laporan itu muncul di tengah meningkatnya pertikaian diplomatik dan militer China terhadap Taiwan. China terus memaksa pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen untuk mengakui klaim Beijing atas Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Meski kedua belah pihak memiliki hubungan budaya dan ekonomi yang kuat, tapi mayoritas warga Taiwan menolak gagasan penyatuan politik dengan China.
-
NUSANTARA26/09/2025 00:02 WIB
Gempa M 5,7 Guncang Bali, Warga Denpasar Rasakan Getaran Kuat
-
JABODETABEK26/09/2025 13:30 WIB
Kombes Iman dan Kombes Edy Isi Jabatan Direktur Reserse Polda Metro
-
OASE26/09/2025 05:00 WIB
Etika Bersosial Media Untuk Pasangan Suami Istri
-
OLAHRAGA26/09/2025 01:02 WIB
Duel Panas Madrid Derby Panaskan Pekan Ketujuh Liga Spanyol
-
NUSANTARA25/09/2025 21:35 WIB
Selama 35 Tahun, Baru di Era Prabowo Petani Indramayu Bisa Panen Dua Kali Setahun
-
EKBIS25/09/2025 23:00 WIB
IHSG Ditutup Melemah, LQ45 Ikut Tergelincir
-
NUSANTARA25/09/2025 23:31 WIB
Bukan TNI-Polri, Kaops Pastikan Warga Sipil Jadi Korban Tembakan KKB di Asmat
-
NASIONAL26/09/2025 09:00 WIB
Puluhan Penerjun Bakal Meriahkan HUT ke 80 TNI Bulan Oktober Mendatang