Connect with us

Berita

Hasil Kajian InsRISK, BNPB Sebut 26 Kecamatan di Sumedang Berpotensi Longsor

AKTUALITAS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sebanyak 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang berpotensi longsor. Angka itu merupakan keseluruhan dari jumlah kecamatan di wilayah tersebut. Menurut kajian InsRISK, lembaga kajian risiko bencana di bawah BNPB, potensi longsor di Kabupaten Sumedang mulai dari tingkat sedang hingga tinggi. “Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sebanyak 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang berpotensi longsor. Angka itu merupakan keseluruhan dari jumlah kecamatan di wilayah tersebut.

Menurut kajian InsRISK, lembaga kajian risiko bencana di bawah BNPB, potensi longsor di Kabupaten Sumedang mulai dari tingkat sedang hingga tinggi.

“Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut,” demikian dikutip dari keterangan resmi BNPB, Ahad (10/1/2021).

Sementara itu, mengutip prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), hingga Senin (11/1) atau dua hari pasca longsor, wilayah Sumedang masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir.

Sedangkan, untuk wilayah Provinsi Jawa Barat, BMKG menyebut terpantau berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Kepala BNPB, Doni Monardo turut menyampaikan turut berduka cita atas bencana longsor di Sumedang yang hingga kini telah menelan 19 korban jiwa, termasuk petugas yang meninggal saat longsor susulan.

Atas insiden itu, Doni saat ini berharap masyarakat di sekitar area longsor, termasuk korban bersedia direlokasi lantaran wilayah mereka telah masuk zona merah.

Doni pun meminta warga tak berada di sekitar lokasi longsor sampai ada pemberitahuan resmi hasil kajian pemerintah soal rumah atau wilayah yang masih bisa ditempati.

“Bagi yang sudah diputuskan, kawasan itu adalah zona merah masyarakat harus ikhlas melepaskan rumah dan tanahnya untuk direlokasi di tempat yang baru,” ujar Doni.

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id