Connect with us

Berita

Guru Besar Usu: Sebutan Bodoh Walau Kasar Bagi SBY-AHY Bukan Ujaran Kebencian

AKTUALITAS.ID – Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Profesor Yusuf Leonard Henuk jadi heboh dalam sepekan terakhir gara-gara cuitannya yang menyerang Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Leonard juga menyerang putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Polemik berlanjut lantaran kader Partai Demokrat yang […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Profesor Yusuf Leonard Henuk jadi heboh dalam sepekan terakhir gara-gara cuitannya yang menyerang Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Leonard juga menyerang putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Polemik berlanjut lantaran kader Partai Demokrat yang tak terima melaporkan Yusuf Leonard ke Polda Sumatera Utara kerena dinilai menghina SBY. Di media sosial, kader Demokrat pun memprotes cuitan Yusuf soal SBY dan AHY.

Namun, Yusuf menilai laporan kader Demokrat terhadapnya ke Polda Sumut salah. Lewat cuitannya, ia mengatakan sudah berkonsultasi dengan kuasa hukumnya untuk menyikapi laporan kader Demokrat tersebut. Menurutnya, sebutan bodoh meski kasar untuk SBY dan AHY bukan masuk ujaran kebencian dan tak menghina.

“BODOH BUKAN UJARAN KEBENCIAN: @ProfYLH sudah konsultasi kuasa hukumnya&dipahami sebutan”BODOH”walau kasar bagi SBY+AHY bukan pidana&tak menghina,karena BODOH tinggi level DUNGU&IDIOT.Pelapor SALAH seharusnya SBY&AHY jadi @ProfYLH sudah AMAN tinggal lapor balik pasti semua parah,” tulis Yusuf di akun Twitternya, @ProfYLH yang dikutip pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Dia menambahkan bersama kuasa hukumnya sedang mendata untuk melaporkan balik sejumlah kader Demokrat ke Polda Sumut dan Bareskrim Polri. Yusuf tak menyebut nama kader Demokrat tersebut.

Namun, sebelumnya ia bilang ancam melaporkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Demokrat Andi Arief ke Bareskrim.

Trending

Exit mobile version