Berita
Lima Adab Membaca Alquran
Nabi Muhammad SAW menyebut Alquran nantinya akan menjadi salah satu pemberi syafaat bagi para pembacanya. Membaca Alquran bahkan disebut Nabi dapat membersihkan hati yang kotor bagi siapa pun yang mau membacanya. Namun, bagaimana agar semua hikmah dan manfaat membaca Alquran tersebut bisa didapatkan? Berikut lima adab membaca Alquran sesuai tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya dalam […]
Nabi Muhammad SAW menyebut Alquran nantinya akan menjadi salah satu pemberi syafaat bagi para pembacanya. Membaca Alquran bahkan disebut Nabi dapat membersihkan hati yang kotor bagi siapa pun yang mau membacanya.
Namun, bagaimana agar semua hikmah dan manfaat membaca Alquran tersebut bisa didapatkan? Berikut lima adab membaca Alquran sesuai tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya dalam Minhajul Muslim.
Membacanya dalam kondisi terbaik
Seorang Muslim dianjurkan untuk membaca Alquran dalam kondisi sempurna, yakni dengan bersuci terlebih dahulu (berwudhu), lebih utama menghadap kiblat serta duduk dengan penuh tata krama dan tenang.
Membacanya dengan tartil
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sesungguhnya yang menamatkan bacaan Alquran kurang dari tiga malam, maka dia tidak akan bisa paham,” (HR. Tirmidzi).
Berdasarkan hadist tersebut, hendaknya setiap Muslim tidak membaca Alquran dengan terburu-buru. Bahkan membaca cepat sehingga bisa khatam Alquran dalam kurun waktu tiga hari. Hal ini karena terburu-buru dalam membaca Alquran akan mengurangi kekhusyukan membaca dan tidak dapat memahami kandungannya.
Membacanya dengan khusyuk hingga menampakkan kesedihan
Rasulullah bersabda yang artinya: “Bacalah Alquran dan menangislah, jik kalian tidak bisa menangis maka buat-buatlah seperti kalian menangis,” (HR. Ibnu Majah).
Sabda Nabi tersebut menganjurkan agar umat Islam menghayati kandungan Alquran. Bahkan dianjurkan untuk menangis saat meresapi isi Alquran.
Memperindah suara ketika membaca Alquran
Rasulullah bersabda yang artinya: “Hiasilah Alquran dengan suara kalian,”(HR. Ibnu Majah).
Saat membaca Alquran setiap muslim disunnahkan untuk memperindah setiap bacaan. Hal ini juga sebagai upaya membaca Alquran dengan perlahan dan menghayati tiap kalimatnya.
Membacanya dengan suara lembut
Rasulullah bersabda: “Orang yang membaca Alquran dengan keras seperti orang yang bersedekah dengan terang-terangan,” (HR. Sunan Abi Dawud).
Seperti diketahui, sedekah sebisa mungkin dilakukan secara sembunyi-sembunyi, kecuali ada faidah tertentu yang diinginkan. Begitu juga membaca Alquran, baiknya dilakukan tidak dengan sembunyi-sembunyi kecuali ada faidah tertentu yang ingin didapatkan.
Mengeraskan bacaan dibolehkan jika bacaan kita tidak mengganggu siapa pun, dan juga ketika tidak khawatir akan terjatuh dalam riya (ingin dilihat untuk dapat pujian) dan sum’ah (ingin didengar untuk dapat pujian).
-
Multimedia11 jam lalu
FOTO: Pembangunan Tanggul Pantai Jakarta
-
Ragam14 jam lalu
Dua Saksi Nikita Mirzani Minta Perlindungan ke LPSK
-
POLITIK11 jam lalu
NasDem Tegaskan Tetap Mendukung Penuh kepada Pemerintahan Prabowo
-
Jabodetabek17 jam lalu
Layanan SIM Keliling Hadir di Lima Lokasi Jakarta pada Kamis
-
Multimedia1 jam lalu
FOTO: Menko PMK Muhadjir Effendy Luncurkan 6 Buku untuk Negeri
-
Nusantara1 jam lalu
Rugi Rp4,9 Miliar, Pemuda di Makassar Tertipu Penerimaan Akpol
-
POLITIK7 jam lalu
KPU Gandeng Disdukcapil untuk Pastikan DPT Akurat di Pilkada 2024
-
Ragam16 jam lalu
ASI Eksklusif 2 Tahun Bisa Kurangi Risiko Kanker Payudara, Ini Penjelasannya