Usai Insiden Atlanta, Warga AS Dukung Komunitas Asia-Amerika


Melissa Min (kiri) dan putranya, James, lakukan aksi solidaritas dengan komunitas Asia-Amerika setelah serangan terhadap komunitas tersebut meningkat sejak awal pandemi virus corona setahun yang lalu, di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 17 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Georgia State Capitol Atlanta, Amerika Serikat, untuk mendukung komunitas Asia-Amerika menyusul adanya insiden penembakan di tempat pijat yang menewaskan delapan orang, Sabtu (20/3) waktu setempat.

Para pengunjuk rasa mengenakan masker, mengibarkan bendera AS dan membawa poster bertuliskan, “Kami bukan virus” dan “Hentikan kebencian terhadap Asia”.

“Saya ingin memastikan dunia dan orang-orang tahu bahwa saya di sini dan saya ada,” kata salah satu pengunjuk rasa, Sunghee Han, seperti dikutip dari Reuters.

Demonstran lainnya merasa melihat korban yang tewas tak ubahnya keluarga sendiri. “Para wanita yang tewas.. Saya melihat keluarga saya di dalamnya,” kata Timothy Phan, kepada CNN.

Phan mengemudi dari Florida ke Georgia selama delapan jam untuk mengikuti aksi ujuk rasa tersebut. “Aku merasa terlalu sering, kita baru saja terlupakan,” ujarnya.

Melalui video di Twitter, Senator Georgia Raphael Warnock dan Jon Ossof memimpin para demonstran untuk mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.

“Mari kita membangun negara dan bangsa, di mana tidak ada yang hidup dalam ketakutan karena siapa mereka atau dari mana mereka atau keluarga mereka berasal,” kata Senator Ossoff.

Sejauh ini, pihak perwenang Georgia belum menentukan alasan tersangka melakukan penembakan di Atlanta, Selasa lalu. Robert Along mengaku kepada penyidik bahwa dirinya kecanduan seks yang menyebabkan dia melakukan kekerasan.

Namun, Juru Bicara Departemen Sheriff wilayah Atlanta melontarkan komentar dingin atas pengakuan Along.

“Saya tak peduli apakah dia mengalami hari yang buruk atau tidak.”

Senada, perwakilan negara bagian Georgia Bee Nguyen mengatakan bahwa bias anti-Asia bisa memicu insiden tersebut.

“Tak peduli, bagaimana Anda ingin memutar[kasusnya], faktanya tetap sama. Ini adalah serangan terhadap komunitas Asia,” tambahnya.

Anggota parlemen AS, Garce Meng mengecam atas meningkatnya kekerasan anti-Asia dalam sidang kongres yang digelar Kamis lalu.

Sehari setelahnya, pada hari Jumat, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris bertemu dengan para pemimpin komunitas Asia-Amerika di Georgia untuk menyampaikan belasungkawa dan memohon kepada seluruh masyarakatnya untuk berdiri bersama melawan kebencian.

Diketahui, beberapa perempuan yang tewas dari penembakan itu adalah imigran dan seorang ibu pekerja keras.

Hyung Jung Grant menjadi salah satu korban yang terbunuh di Gold Spa, Atlanta. Anaknya, Rendy Park menggalang dana di GoFundMe sebagai upaya menyambung hidup keluarganya.

“Dia [Hyung Jung Grant] adalah single parent yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk menafkahi adiku dan aku,” tulis Park.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>