Berita
Jika Gagal Selesaikan Isu MLB PKB, Cak Imin Bisa Kehilangan Momentum di Pilpres
AKTUALITAS.ID – Peneliti Pusat Penelitian Politik (P2P) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti menilai, isu Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB menjadi momentum menguji kepemimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjaga soliditas partai. Ujian politik bagi Cak Imin ini jika gagal mengelolanya maka bisa menjauhkan mimpinya menjadi calon presiden atau calon wakil […]
AKTUALITAS.ID – Peneliti Pusat Penelitian Politik (P2P) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti menilai, isu Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB menjadi momentum menguji kepemimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjaga soliditas partai. Ujian politik bagi Cak Imin ini jika gagal mengelolanya maka bisa menjauhkan mimpinya menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.
“Cak Imin bisa kehilangan peluang masuk dalam kontestasi pemilu ke depan, misalnya dalam kompetisi capres/cawapres,” ujar Aisah kepada wartawan, Kamis (15/4).
Selain itu, bila gagal mengelola Muktamar Luar Biasa ini bakal menimbulkan konflik lebih jauh. PKB bakal terjerembab dalam konflik jangka panjang. Serta, Cak Imin bakal kehilangan loyalis hingga posisinya sebagai ketua umum.
“PKB akan terjerembab pada konflik jangka panjang yg bisa mengganggu kerja partai dan merugikan elektabilitas ke depan, Cak Imin akan kehilangan kepercayaan dari anggotanya/loyalisnya, dan bahkan posisi paling buruknya bisa kehilangan posisinya sebagai ketum partai,” kata Aisah.
Aisah menilai, apa yang terjadi di internal PKB saat ini merupakan hal yang wajar. Partai bukan entitas tunggal. Perbedaan cara pandang terhadap organisasi, program kerja, ideologi itu dikelola untuk membangun partai dengan demokratis. Sehingga jika timbul friksi merupakan hal yang baik bagi partai.
“Sejauh ini, kalau melihat apa yang terjadi di PKB saat ini, nampaknya MLB ditujukan untuk membahas ulang mekanisme pemilihan pemimpin partai di level daerah yang dinilai keluar dari ketentuan partai, dan masih pada mekanisme internal partai. Sehingga menurut saya masih dalam kondisi wajar dan seharusnya organisasi partai berjalan,” jelas Aisah.
Namun, menjadi catatan penting agenda perbaikan partai untuk memenuhi dua hal. Yaitu agenda jelas tentang hal yang menjadi masalah dan rujukan perbaikan harus konstitusi partai. Bukan hanya kepentingan segelintir anggota.
Serta diskusi dan penyelesaian masalah harus melalui mekanisme internal partai sesuai dengan aturan partai dan hanya melibatkan kader dan pengurus partai. Bukan pihak di luar partai. Jika berhasil menyelesaikan masalah internal partai dengan cara demokratis dan bermartabat, menjadi prestasi bagi PKB.
“Jika PKB berhasil menyelesaikan masalah internal partai, termasuk persoalan kali ini, melalui cara demokratis yang bermartabat tanpa menimbulkan konflik lebih jauh, maka hal ini bisa menjadi contoh baik dan prestasi bagi PKB. Apalagi, PKB selama ini lekat dengan image partai yang seringkali terjebak konflik internal dan perpecahan,” ujar Aisah.
- Nusantara9 jam ago
Banyak Pelanggaran TSM dan Dirugikan, Maximus-Peggi Gugat ke MK
- Nusantara9 jam ago
KKB Kembali Beraksi: Anggota Polres Puncak Jaya Ditembak Saat Mengangkut Barang Pribadi
- Nasional10 jam ago
Prabowo Ajak Polri Berhemat dan Rayakan HUT Secara Sederhana
- Nusantara8 jam ago
Tragis! Ayah di Sumsel Perkosa Putri Kandung Selama 21 Tahun
- Dunia9 jam ago
Kepala Polisi Korea Selatan Ditangkap Karena Tuduhan Pemberontakan
- EkBis1 jam ago
KAI Properti Gelar Pelatihan Internal untuk Tingkatkan Kompetensi Pegawai
- Jabodetabek56 menit ago
BMKG: Jakarta Diprediksi Hujan Ringan pada Siang dan Sore Hari