Berita
Polisi Hong Kong Tangkap Tiga Demonstran saat Peringatan Pro-Demokrasi
Kepolisian Hong Kong menangkap setidaknya tiga pengunjuk rasa dalam acara peringatan aksi pro-demokrasi yang sempat melumpuhkan kota tersebut pada 2019 lalu. Polisi mengatakan para pengunjuk rasa itu ditangkap dengan alasan perilaku tidak tertib dan gagal menunjukkan kartu identitas. Setidaknya, ada 10 orang dipanggil karena melanggar larangan berkumpul. Penangkapan itu terjadi di tengah protes yang berlangsung […]

Kepolisian Hong Kong menangkap setidaknya tiga pengunjuk rasa dalam acara peringatan aksi pro-demokrasi yang sempat melumpuhkan kota tersebut pada 2019 lalu.
Polisi mengatakan para pengunjuk rasa itu ditangkap dengan alasan perilaku tidak tertib dan gagal menunjukkan kartu identitas. Setidaknya, ada 10 orang dipanggil karena melanggar larangan berkumpul.
Penangkapan itu terjadi di tengah protes yang berlangsung di distrik Kowloon, Mongkok. Protes tersebut diadakan berupa nyanyian-nyanyian slogan usai Undang-undang Keamanan Nasional diberlakukan pada Juni lalu.
Polisi juga menyebut sejumlah demonstran juga memblokade jalan-jalan dengan tempat sampah dan benda-benda di dalamnya.
“Polisi mengutuk keras tindakan pelaku yang membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat,” kata polisi dalam pernyataan mereka di laman Facebook Sabtu (12/6) tengah malam.
Pihak aparat mengatakan tiga orang yang ditahan berjenis kelamin pria berusia 15 hingga 19 tahun.
Sekelompok kecil orang berkumpul pada Sabtu (12/6) untuk mengenang bentrokan besar pertama antara demonstran dan polisi dua tahun lalu.
Kala itu, puluhan ribu demonstran memprotes undang-undang untuk diterapkan di Hong Kong yang memungkinkan tersangka kriminal di wilayah itu diekstradisi ke China daratan untuk diadili.
Banyak masyarakat Hong Kong melihat peraturan tersebut sebagai bentuk lain mengikis status spesial wilayah itu. Hong Kong dikenal sebagai “one country, two systems” sejak Inggris menyerahkan wilayah itu ke China pada 1997.
Protes 2019 semakin membesar selama berbulan-bulan setelahnya dan menjadi gerakan massa untuk demokrasi yang mencakup bentrokan reguler antara pengunjuk rasa dan polisi.
South China Morning Post melaporkan pihak kepolisian mengerahkan dua ribu personel untuk mengamankan perayaan Sabtu (12/6).
Pihak kepolisian mengatakan pada malam sebelum perayaan bahwa mereka menahan dua orang yang dicurigai sebagai provokator dan mengajak orang lain untuk melanggar hukum. Sementara itu, kelompok aktivis Student Politicism mengatakan dua pemimpinnya ditangkap.
Pada Minggu (13/6), belum ada tanda bakal ada protes lainnya di Hong Kong.
(Reuters)
-
EKBIS29/09/2025 08:30 WIB
Perbandingan Harga BBM Pertamina vs Swasta Terbaru September 2025, Siapa Paling Murah?
-
NUSANTARA29/09/2025 06:30 WIB
Hari Kesaktian Pancasila 2025, Masyarakat Diimbau Kibarkan Bendera
-
NASIONAL29/09/2025 10:00 WIB
Menkes Budi: Semua Dapur SPPG Wajib Kantongi Sertifikat Higienis demi Cegah Keracunan MBG
-
NASIONAL29/09/2025 12:00 WIB
Kartu Pers Wartawan CNN Dicabut Mendadak, Ada Apa dengan Pertanyaan Program MBG?
-
POLITIK29/09/2025 11:00 WIB
Dualisme Kepemimpinan PPP Usai Muktamar X Dinilai Cerminkan Krisis Internal Serius
-
EKBIS29/09/2025 11:15 WIB
Harga Emas Antam 29 September 2025 Melambung Tinggi, Sentuh Rp 2.198.000 per Gram
-
EKBIS29/09/2025 10:15 WIB
Awal Pekan, Rupiah Melemah 0,51% ke Level Rp 16.653 per Dolar AS.
-
NUSANTARA29/09/2025 12:15 WIB
Banjir Parigi Moutong Rendam 3 Kelurahan dan 1 Desa, 51 KK Terdampak