Minta Bantuan saat Pandemi, Warga Malaysia Kibar Bendera Putih


Warga Malaysia ramai-ramai menggencarkan kampanye kibar bendera putih untuk saling membantu menghadapi masa sulit, terutama karena lockdown yang kian ketat demi meredam kasus Covid-19.

Gerakan ini bermula dari akhir Juni lalu, tepatnya ketika Malaysia mulai berencana menerapkan lockdown ketat.
Saat itu, sejumlah warganet Malaysia menggaungkan kampanye kibar bendera putih sebagai pertanda jika ada warga yang membutuhkan bantuan di tengah kesulitan akibat pengetatan aturan.

“Kibarkan bendera putih jika kalian butuh bantuan makanan atau kebutuhan penting lainnya. Jangan mengambil tindakan yang akan menyakiti diri sendiri dan orang yang kalian cintai,” demikian kutipan di poster promosi gerakan bendera putih yang dikutip Malay Mail.

“Jangan stres. Tak perlu malu untuk meminta bantuan. Kibarkan saja bendera putih. Biarkan orang lain membantumu.”

Para warganet lainnya langsung mendukung gerakan ini. Menurut mereka, bendera putih tak seharusnya diartikan lagi sebagai tanda kalah atau menyerah, tapi simbol butuh bantuan.

Sejak kampanye itu digaungkan, berbagai kelompok masyarakat langsung bergerak. Swalayan 99 Speedmart bahkan ikut serta meramaikan kampanye Bendera Putih ini dengan menyediakan 1.000 paket makanan setiap hari.

Mereka bahkan menawarkan jasa antar paket makanan tersebut selama 24 jam bagi warga yang tinggal di dekat gerai 99 Speedmart.
99 Speedmart juga meminta warga untuk mengirimkan laporan berupa foto jika melihat ada rumah yang mengibarkan bendera putih. Mereka meminta warga untuk mengirimkan foto serta alamat ke nomor WhatsApp resmi 99 Speedmart.

Tak lama setelah itu, berbagai bank makanan yang dijalankan lembaga swadaya masyarakat juga menyerukan kampanye serupa.

Hingga akhirnya, bantuan tak sekadar makanan, tapi juga biaya pendidikan. Inisiatif non-profit warga, Projek Didik, menawarkan beasiswa kelas virtual bagi anak sekolah untuk mata pelajaran Matematika, Biologi, Kimia, Sejarah, Bahasa Inggris, dan Bahasa Melayu.
Begitu besar antusiasme warga Negeri Jiran untuk saling membantu, sekelompok siswa Malaysia mulai menciptakan aplikasi Bendera Putih hanya dalam waktu empat hari.

Ketika diluncurkan pada Minggu (4/7), aplikasi itu diberi nama Bendera Putih App. Namun kemudian, aplikasi itu berganti nama menjadi Sambal SOS.

“Di waktu yang sulit seperti ini, sepaket nasi lemak hangat dengan sambal bukan sekadar makanan khas Malaysia, tapi juga bentuk dukungan dan menggugah kebersamaan,” demikian pernyataan para pendiri aplikasi itu di Facebook.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>