Berita
17 MantanTentara Kolombia Diduga Terlibat Pembunuhan Presiden Haiti
Sebanyak 17 mantan tentara Kolombia diduga terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise. Sebanyak dua orang tewas di tangan polisi Haiti. “Dua pria yang tewas di tangan polisi Haiti dan 15 lainnya dicurigai ‘mungkin milik tentara nasional’ Kolombia, setelah meninggalkannya antara 2018 dan 2020, kata Vargas dikutip AFP, Sabtu (10/7). 11 Orang Luka Moise ditembak mati […]

Sebanyak 17 mantan tentara Kolombia diduga terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise. Sebanyak dua orang tewas di tangan polisi Haiti. “Dua pria yang tewas di tangan polisi Haiti dan 15 lainnya dicurigai ‘mungkin milik tentara nasional’ Kolombia, setelah meninggalkannya antara 2018 dan 2020, kata Vargas dikutip AFP, Sabtu (10/7).
11 Orang Luka Moise ditembak mati oleh 28 anggota regu pembunuh, Rabu lalu. Mereka dari 26 orang Kolombia dan dua orang Amerika keturunan Haiti. Istri presiden, Martine terluka.
Pihak berwenang Kolombia tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang karir tentara pria atau alasan keberangkatan mereka. Vargas mengatakan dua orang anggora regu terbang dari Bogota ke Panama pada 6 Mei. Dari sana mereka menuju ke Santo Domingo, ibu kota Republik Dominika. Setelah empat hari mereka terbang ke Haiti.
Warga Kolombia lainnya tiba di Republik Dominika pada 4 Juni, dan melakukan perjalanan ke Port-au-Prince dua hari kemudian. Kolombia mengatakan memiliki informasi tentang keterlibatan empat perusahaan dalam kejahatan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Presiden Ivan Duque sebelumnya mengumumkan bahwa Kolombia akan mengirim misi intelijen ke Haiti untuk membantu penyelidikan. Kepala polisi Haiti Leon Charles mengatakan tiga anggota regu pembunuh dibunuh oleh polisi dan 17 lainnya ditahan. Delapan orang masih buron.
Surat kabar El Tiempo Kolombia mengatakan salah satu yang ditangkap adalah Manuel Antonio Grosso Guarin (40), tentara paling berpengalaman di negara itu. Kemudian Francisco Eladio Uribe, yang menurut rekannya, meninggalkan tentara pada 2019 setelah 20 tahun berkarir.
Moise tewas dibunuh di rumah pribadinya di Ibu Kota Port-au-Prince pada Rabu pukul 01.00 waktu setempat. Ibu negara, Martine Moise, selamat dalam kejadian itu meski terluka akibat tembakan. Pembunuhan Moise membuat situasi di negara wilayah Karibia yang tengah dilanda krisis itu semakin tidak menentu.
Joseph mendeklarasikan status darurat nasional selama dua pekan ke depan. Joseph menegaskan saat ini ia yang bertanggung jawab atas pemerintahan Haiti. Moise diketahui memerintah Haiti yang merupakan negara termiskin di kawasan Karibia sejak 2017.
-
EKBIS13/03/2025
Menhut: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
-
NASIONAL13/03/2025
Prabowo Siapkan Penjara di Pulau Terpencil buat Koruptor: Mereka Gak Bisa Kabur!
-
OLAHRAGA13/03/2025
8 Tim Pastikan Tempat di Perempat Final Liga Champions 2024/25, Duel Panas Menanti!
-
RAGAM14/03/2025
Film “The Brutalist” Sukses Raup 45 Juta Dolar AS di Box Office
-
DUNIA13/03/2025
Sidang Malapraktik Maradona: Teriakan Keadilan Menggema di Argentina
-
OLAHRAGA13/03/2025
Patrick Kluivert Siap Bawa Timnas Indonesia Berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
MULTIMEDIA13/03/2025
FOTO: Hakim Tolak Keberatan Tom Lembong dalam Kasus Korupsi Importasi Gula
-
RAGAM13/03/2025
Dul Jaelani Ungkap Menu Favorit saat Berbuka Puasa: Gorengan dan Teh jadi Menu Favorit