Berita
Dalam 3 Hari, Testing Covid-19 di Indonesia Turun 68 Persen
AKTUALITAS.ID – Jumlah testing terkait Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir. Apabila dihitung secara kumulatif dan dibandingkan dengan tiga hari sebelumnya, maka jumlah testing Covid-19 turun hingga 68,73 persen. Capaian pemeriksaan Covid-19 di Indonesia terkini dihitung dari hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid […]
AKTUALITAS.ID – Jumlah testing terkait Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir. Apabila dihitung secara kumulatif dan dibandingkan dengan tiga hari sebelumnya, maka jumlah testing Covid-19 turun hingga 68,73 persen.
Capaian pemeriksaan Covid-19 di Indonesia terkini dihitung dari hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.
Rinciannya, pada 15 Juli jumlah warga yang diperiksa mencapai 185.321 orang. Kemudian 16 Juli 179.216 orang, dan 17 Juli 188.551 orang. Selam periode itu, jumlah kasus yang ditemukan juga tinggi, bahkan rekor pada 15 Juli dengan 56.757 kasus konfirmasi positif covid-19 dalam sehari.
Sementara itu, pada 18 Juli jumlah warga yang diperiksa turun menjadi 138.046 orang, selanjutnya 19 Juli 127.461 orang, dan terakhir 20 Juli 114.674 orang. Adapun dengan penurunan jumlah testing itu, jumlah kasus Covid-19 harian juga terlihat mengalami penurunan.
Pada 18 Juli, pemerintah mengumumkan jumlah kasus harian turun menjadi 44.721. Disusul penurunan pada 19 Juli yang turun mencapai 34.257 kasus, dan pada 20 Juli terjadi kenaikan kasus meski tidak signifikan, yaitu 38.325 kasus.
Adapun perkembangan selanjutnya, jumlah positivity rate alias rasio kasus warga terpapar virus corona harian juga mengalami peningkatan dalam periode 18-20 Juli. Apabila dalam periode 15-17 Juli jumlahnya rata-rata di 29,43 persen, maka pada periode 18-20 Juli positivity rate naik rata-rata menjadi 30,89 persen.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk sehingga kapasitas pemeriksaan Covid-19 perlu ditingkatkan.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan alasan jumlah pemeriksaan warga mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Ia menyebut salah satunya adalah ketertundaan (delay) input data dari laboratorium.
Selain itu ia juga menyebut kemungkinan lain, yakni rendahnya tes terjadi karena akhir pekan. Kendati begitu, Wiku memastikan pemerintah akan terus berkomitmen meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T), dengan harapan agar kasus Covid-19 di Indonesia bisa terkendali.
-
Multimedia8 jam lalu
FOTO: Banjir Rob Muara Angke
-
POLITIK23 jam lalu
Dipecat PDIP, Gibran Fokus Bantu Presiden Prabowo
-
EkBis23 jam lalu
Sambut Nataru, 396 Mal Gelar Diskon Belanja Hingga 70 Persen
-
Nasional21 jam lalu
Komisi I DPR Cermati Usulan UU Batas Usia Akses Media Sosial
-
EkBis24 jam lalu
Pertamina Pastikan Pasokan Energi Aman Selama Nataru 2025
-
POLITIK19 jam lalu
Tentukan Sistem Pilkada, Kemendagri: Butuh Masukan dari DPR dan Partai Politik
-
Dunia18 jam lalu
Jenderal Nuklir Rusia Tewas Terkena Bom Skuter Listrik di Moskow
-
Ragam9 jam lalu
Ayu Ting Ting Berangkat Umrah, Doakan yang Terbaik untuk Jodoh dan Keluarga