Berita
Diduga Terkait Taliban, Prancis Tahan Pengungsi Afghanistan
Pihak berwenang Prancis menahan satu pengungsi Afghanistan yang baru saja tiba di negara itu karena diduga terlibat dengan kelompok Taliban. Aparat mengatakan pengungsi tersebut ditahan setelah melanggar perintah untuk berdiam diri di tempat yang telah ditentukan. Prancis juga menempatkan sekitar empat pengungsi Afghanistan lainnya yang baru tiba di Paris dalam pengawasan karena alasan serupa. Menteri […]
Pihak berwenang Prancis menahan satu pengungsi Afghanistan yang baru saja tiba di negara itu karena diduga terlibat dengan kelompok Taliban.
Aparat mengatakan pengungsi tersebut ditahan setelah melanggar perintah untuk berdiam diri di tempat yang telah ditentukan.
Prancis juga menempatkan sekitar empat pengungsi Afghanistan lainnya yang baru tiba di Paris dalam pengawasan karena alasan serupa.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan lebih dari 1.000 warga Afghanistan telah dievakuasi dan tiba di Paris dari Kabul beberapa hari lalu.
“Di antara 1.000 warga itu, satu diduga, saya katakan diduga, terkait dengan Taliban. Tapi dia banyak membantu tentara Prancis, warga Prancis, dan jurnalis. Kami menempatkan dia dan teman-temannya di bawah pengawasan saat kedatangan mereka di Perancis untuk memastikan keraguan kami,” kata Darmanin kepada Radio Franceinfo, dikutip Reuters, Selasa (24/8).
“Satu dari kelima orang itu meninggalkan tempat yang telah kami tentukan. Dia ditahan kemarin, dan ini menunjukkan bahwa pihak berwenang memantau para individu tersebut secara ketat,” ucap Darmain menambahkan.
Afghanistan masih berada dalam kekacauan usai Taliban berhasil menduduki istana kepresidenan dan Ibu Kota Kabul pada pekan lalu.
Ribuan orang ramai-ramai memadati bandara internasional di Kabul agar bisa angkat kaki dari Afghanistan. Mereka takut pemerintahan di bawah kendali Taliban akan menerapkan sistem yang otoriter dan fundamentalis seperti layaknya pada 1996-2001.
Tak hanya penduduk lokal, warga asing di Afghanistan juga berlomba-lomba pergi dari negara itu di tengah situasi yang tak menentu ini.
Sejumlah negara juga berlomba-lomba mengevakuasi staf diplomat dan warganya dari Afghanistan, termasuk Amerika Serikat.
AS kini hanya punya waktu satu minggu untuk mengangkut seluruh warga dan pasukan militernya sesuai kesepakatan awal, yang akan berakhir pada 31 Agustus.
Namun hingga sekarang belum ada keputusan apapun dari pihak AS mengenai perpanjangan evakuasi dan penarikan pasukan keseluruhan dari Afghanistan.
Di sisi lain, Taliban sudah mewanti-wanti agar Barat menarik pasukannya keluar Afghanistan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jika molor, Taliban menyatakan akan memberikan konsekuensi.
-
EKBIS29/10/2025 10:30 WIBKurs Rupiah Hari Ini 29 Oktober 2025 Tertekan, Dolar AS Menguat Jelang FOMC
-
FOTO29/10/2025 09:25 WIBFOTO: Suasana Diskusi KPU Bahas Tantangan Digitalisasi Pemilu
-
FOTO29/10/2025 05:13 WIBFOTO: Aksi Peduli Biruni Foundation di Hari Sumpah Pemuda
-
NASIONAL29/10/2025 13:00 WIBProvinsi Dengan Pendaftar Terbanyak Akan Terima Kuota Haji Lebih Besar
-
POLITIK29/10/2025 12:00 WIBBawaslu Minta KPU dan Pemerintah Segera Atur Penggunaan AI di Pemilu
-
EKBIS29/10/2025 08:30 WIBUpdate Harga BBM Pertamina 29 Oktober 2025: Cek Daftar Lengkap Harga Terbaru di Seluruh Indonesia
-
EKBIS29/10/2025 09:30 WIBBursa Saham RI Dibuka Merah, IHSG Turun ke Level 8.072 pada 29 Oktober 2025
-
POLITIK29/10/2025 11:00 WIBKPU: Digitalisasi Pemilu Memerlukan Peningkatan Kapasitas SDM

















