Berita
Naftali Bennett Tegaskan Israel akan Melakukan Upaya Mencegah Iran Kembangkan Nuklir
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan bahwa program nuklir Iran sudah melanggar semua batasan yang bertujuan untuk mencegah pembuatan senjata. “Program senjata nuklir Iran sudah di titik kritis. Semua batasan sudah diterobos,” ujar Bennett dalam pidatonya di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin (27/9). Bennett pun menegaskan bahwa Israel akan melakukan segala daya upaya […]
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan bahwa program nuklir Iran sudah melanggar semua batasan yang bertujuan untuk mencegah pembuatan senjata.
“Program senjata nuklir Iran sudah di titik kritis. Semua batasan sudah diterobos,” ujar Bennett dalam pidatonya di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin (27/9).
Bennett pun menegaskan bahwa Israel akan melakukan segala daya upaya untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
“Program nuklir Iransudaha melewati batas, dan begitu pula toleransi kami. Kata-kata tak akan menghentikan mesin sentrifugasi berputar,”ucapnya.
Dalam pidatonya mengenai nuklir Iran di mimbar PBB ini, Bennett dianggap lebih halus ketimbang pendahulunya, Benjamin Netanyahu.
Mantan PM itu biasanya mengecam program nuklir Iran di sidang Majelis Umum PBB dengan pelengkap properti dan gambar.
Meski demikian, isi pidato Bennett dianggap sama kerasnya dengan Netanyahu. Mereka terus menyerukan agar dunia mencegah Iran membangun senjata nuklir.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada Juni lalu, Bennett membujuk Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk lebih keras terhadap Iran.
Ia bahkan menentang upaya AS sebagai sekutu terkuatnya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir JCPOA. AS menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018, ketika Presiden Donald Trump menjabat.
Perjanjian yang diteken negara anggota tetap DK PBB beserta Jerman itu mewajibkan Iran membatasi pengayaan uranium hingga 3,67 persen, jauh dari keperluan mengembangkan senjata nuklir yaitu 90 persen.
Sebagai timbal balik, negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran. Namun setelah menarik diri, AS kembali menerapkan sanksi yang membuat Iran geram.
Setelah itu, Iran terus menggencarkan program pengayaan uranium. Pada April lalu, Iran mengumumkan bahwa mereka akan memulai pengayaan uranium hingga 60 persen.
Pada pertengahan Juni lalu, Iran bahkan mengklaim sudah membuat 6,5 kilogram uranium dengan pengayaan kemurnian hingga 60 persen.
-
Multimedia23 jam lalu
FOTO: Pemerintah Siapkan Rumah Singgah Sementara untuk Korban Kebakaran Kemayoran
-
Multimedia18 jam lalu
FOTO: Peluncuran Buku Tantangan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
-
POLITIK22 jam lalu
Megawati Sebut Ada Pihak yang Ingin Ganggu Kongres PDIP Tahun Depan
-
EkBis22 jam lalu
Pasar Kripto Kompak Melesat, Bitcoin Cs Balik US$100k
-
EkBis23 jam lalu
Utang AS “Terbang ke Langit”, Tembus Rp 575.000 Triliun
-
Dunia21 jam lalu
AS dan Israel Menolak Seruan Majelis UMUM PBB soal Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza
-
Nasional24 jam lalu
Menko AHY Usulkan Transmigran Jadi Komcad untuk Topang Pertahanan Wilayah Perbatasan
-
Jabodetabek11 jam lalu
Jumat, Layanan SIM Keliling Hadir di Lima Lokasi Jakarta