Diduga Sebarkan Propaganda Islam Radikal, Prancis Bakal Tutup Enam Masjid


Ilustrasi, Masjid Agung di Prancis, simbol perkembangan Islam. (Foto: Istimewa)

Menteri Dalam Negeri Prancis gerard Darmanin hari ini mengumumkan pemerintah akan menutup enam masjid dan membubarkan sejumlah organisasi yang diduga menyebarkan propaganda Islam radikal.

Sekitar sepertiga dari 89 tempat ibadah di Prancis diduga berpaham radikal dan sudah diawasi oleh intelijen sejak November 2020, kata dia kepada koran Le Figaro, seperti dilansir laman South China Morning Post, Selasa (29/9).

Dari angka itu, kata Darmanin, akhirnya diputuskan enam masjid akan ditutup.

Pemerintah juga meminta organisasi penerbitan Islam Nawa dan Liga Pertahanan Kulit Hitam Afrika (LDNA) untuk dibubarkan.

Nawa yang bermarkas di Kota Ariege, sebelah selatan Prancis, “menyerukan kebencian terhadap Yahudi dan menghalalkan rajam kepada pelaku homoseksual,” kata Darmanin.

Sementara LDNA, penggagas demo menentang kekerasan polisi di depan Kedutaan AS di Paris tahun lalu disebut “menyerukan kebencian dan diskriminasi,” kata dia.

“Tahun depan ada 10 lagi organisasi yang akan melalui prosedur pembubaran, empat di antaranya bulan depan,” ujar Darmanin.

Darmanin mengatakan dia juga menyerukan pemerintah daerah untuk menolak permohonan izin tinggal bagi imam-imam yang dikirim dari luar negeri.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>