Berita
Pantau Ancaman China, CIA Bikin Unit Khusus
Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menyampaikan mereka berencana membuat unit khusus untuk memantau ancaman China. Melansir Reuters, gugus tugas bernama Pusat Misi China (CMC) dibentuk untuk mengatasi tantangan global yang ditimbulkan pemerintah China. Direktur CIA William Burns menekankan bahwa ancaman itu berasal dari pemerintah China, bukan rakyat negara itu. Ia juga menyampaikan tujuan dibuatnya […]

Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menyampaikan mereka berencana membuat unit khusus untuk memantau ancaman China.
Melansir Reuters, gugus tugas bernama Pusat Misi China (CMC) dibentuk untuk mengatasi tantangan global yang ditimbulkan pemerintah China.
Direktur CIA William Burns menekankan bahwa ancaman itu berasal dari pemerintah China, bukan rakyat negara itu. Ia juga menyampaikan tujuan dibuatnya badan ini adalah untuk menyatukan pekerjaan yang dilakukan agen mata-mata AS di China.
“CMC akan semakin memperkuat kerja kolektif kita pada ancaman geopolitik terpenting yang kita hadapi di abad ke-21, pemerintah China yang semakin bermusuhan,” kata Burns.
“Dan sekarang (AS) menghadapi ujian geopolitik terberat kami di era baru persaingan kekuatan besar, CIA akan berada di garis depan (menjalankan) upaya ini.”
Mengutip dari CNN, Pusat Misi CIA dilakukan untuk mengintegrasikan fungsi utama operasi dan analisis di wilayah yang ditunjuk, kata mantan analis CIA China Rodney Faraon.
“Idenya adalah semakin dekat mereka bekerja bersama, dengan lebih banyak komunikasi dan kolaborasi, semakin baik hasil pengumpulan dan produksi intelijen. Penargetan aset yang lebih baik, wawasan yang lebih baik tentang sumber daya manusia,” ucap Faraon.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden Joe Biden menyerukan ancaman agresi China dalam aspek keamanan dan ekonomi. AS juga harus mencari titik temu terkait masalah perubahan iklim dan denuklirisasi Korea Utara, dilansir Associated Press.
Tak hanya itu, Washington secara terbuka menuduh Beijing gagal bekerja sama untuk memahami asal-usul Covid-19. Pemerintah AS juga menuduh China bersekongkol dengan serangan siber yang menargetkan infrastruktur penting AS.
Menanggapi tuduhan ini, China membalas AS dengan mengangkat masalah hengkangnya negara itu dari Afghanistan.
Penting diketahui, kedua negara ini adalah penggerak ekonomi terbesar dunia. Mereka juga memiliki kemampuan militer dan politik yang unggul. Mengingat kuasa ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mewanti-wanti, Washington dan Beijing menjaga hubungan mereka agar tak membuat masalah pada dunia.
“Saya khawatir dunia kita sedang merayap menuju dua set aturan ekonomi, perdagangan, keuangan, dan teknologi yang berbeda, dua pendekatan yang berbeda dalam pengembangan kecerdasan buatan – dan pada akhirnya dua militer dan strategi geopolitik yang berbeda.”
“Ini adalah resep untuk masalah,” ucap Guterres.
-
EKBIS28/09/2025 09:30 WIB
Pertamina Siap Umumkan Harga BBM Baru 1 Oktober 2025, Ini Daftar Harga Terkini
-
EKBIS28/09/2025 10:30 WIB
Harga Emas Antam dan Buyback Hari Ini: Selisih Rp 153.000 per Gram
-
NASIONAL28/09/2025 11:00 WIB
Komisi IX DPR Minta BGN Perbaiki Sistem Makan Bergizi Gratis Setelah Kasus Keracunan
-
JABODETABEK28/09/2025 08:30 WIB
Layanan SIM Keliling Polda Metro Jaya di Jakarta, 28 September 2025
-
NASIONAL28/09/2025 10:00 WIB
Prabowo Bentuk Komite Reformasi Polri, Yusril: Paling Lambat Pertengahan Oktober
-
EKBIS28/09/2025 19:32 WIB
AHY Ingatkan Pembangunan Ekonomi Jangan Korbankan Lingkungan
-
JABODETABEK28/09/2025 11:30 WIB
Pelaku Tawuran Pelajar Berujung Maut di Cikarang Bekasi Ditangkap Polisi
-
NASIONAL28/09/2025 12:00 WIB
MPR Goes to Campus: Eddy Soeparno Dorong Pengesahan UU Pengelolaan Perubahan Iklim