Berita
WHO: Terlalu Cepat Simpulkan Omicron sebagai Varian yang Lebih Ringan
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan pada Senin menyampaikan, terlalu cepat menyimpulkan varian Omicron lebih ringan daripada varian virus corona lainnya. Soumya mengatakan, Omicron masih bisa membuat banyak orang sakit yang dapat membebani sistem perawatan kesehatan. “Mungkin tidak bijak untuk duduk santai dan berpikir ini varian ringan, tidak akan menyebabkan penyakit parah, karena menurut saya jumlah […]
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan pada Senin menyampaikan, terlalu cepat menyimpulkan varian Omicron lebih ringan daripada varian virus corona lainnya. Soumya mengatakan, Omicron masih bisa membuat banyak orang sakit yang dapat membebani sistem perawatan kesehatan.
“Mungkin tidak bijak untuk duduk santai dan berpikir ini varian ringan, tidak akan menyebabkan penyakit parah, karena menurut saya jumlah (kasus) yang terus bertambah akan menyebabkan semua sistem kesehatan berada di bawah tekanan,” jelasnya kepada wartawan di Jenewa, dikutip dari Reuters, Selasa (21/12).
Dia menambahkan, persepsi bahwa Omicron lebih ringan berdasarkan data awal dari beberapa bagian Afrika Selatan yang mungkin memberikan kesan menyesatkan karena tingginya tingkat kekebalan yang ada di antara penduduk.
Sebelumnya WHO menyampaikan, kasus Covid-19 varian Omicron berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari di negara tempat ditemukannya varian tersebut. Badan PBB ini mengumumkan Omicron sudah diidentifikasi di 89 negara per Kamis lalu dan konsisten memperlihatkan penambahan kasus melebihi varian Delta.
Omicron memiliki jumlah mutasi yang tinggi, sebagian mencemaskan, dan itu kemungkinan berpengaruh dengan kemampuan virus itu menghindari sistem imun dalam tubuh.
“Omicron menyebar lebih cepat dari varian Delta di negara yang sudah mencatat penularan Omicron, jumlahnya berlipat ganda dalam 1,5 sampai 3 hari,” kata dokumen rapat WHO.
“Omicron menyebar cepat di negara yang tingkat imunitas populasinya tinggi dan belum diketahui sampai sejauh mana hubungan antara kemampuan menghindari dari imun terhadap pertumbuhan penularan, kemampuan virus itu untuk menulari atau kombinasi keduanya,” kata WHO.
“Data tingkat keparahan klinis dari Omicron masih terbatas.”
-
Multimedia6 jam lalu
FOTO: Bawaslu RI Gelar Deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024
-
Multimedia3 jam lalu
FOTO: Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Jakarta di Gambir
-
Olahraga8 jam lalu
Marc Marquez dan Alex Marquez, Bidik Podium di Seri Penutup MotoGP 2024
-
EkBis5 jam lalu
Gaikindo Optimistis Kenaikan PPN Tak Goyahkan Sektor Otomotif di 2025
-
Ragam9 jam lalu
Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak
-
Ragam11 jam lalu
Antusiasme Tinggi, SEVENTEEN Tambah Jadwal Konser di Jakarta
-
Nasional10 jam lalu
Pesan Semangat HUT ke-79 Korps Marinir: Pegang Teguh Sapta MargaÂ
-
Nasional24 jam lalu
TNI Bantah Perwiranya Terlibat dalam Kasus Perundungan Ivan Sugianto