Berita
Di Kuartal IV, Sri Mulyani Pede Ekonomi Tumbuh di Atas 5 Persen
AKTUALITAS.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal IV 2021 bisa di atas 5 persen. Sedangkan untuk keseluruhan tahun pertumbuhan ia ramal di level 3,5 persen-4 persen. “Momentum pertumbuhan ekonomi kita setelah terinterupsi oleh varian delta dan 2021, kami perkirakan ada di 3,5 persen-4 persen di mana kuartal IV diprediksi di […]
AKTUALITAS.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal IV 2021 bisa di atas 5 persen. Sedangkan untuk keseluruhan tahun pertumbuhan ia ramal di level 3,5 persen-4 persen.
“Momentum pertumbuhan ekonomi kita setelah terinterupsi oleh varian delta dan 2021, kami perkirakan ada di 3,5 persen-4 persen di mana kuartal IV diprediksi di atas 5 persen karena akselerasi cukup kuat,” jelas Ani, akrab sapaannya pada Konferensi Pers APBN KiTA, Selasa (21/12/2021).
Ani menyebut optimisme tersebut ia dasarkan pada beberapa indikator. Pertama, indikator mobilitas masyarakat yang sudah melampaui level pra-pandemi. Untuk pertama kalinya sejak pandemi, kata Ani, pada kuartal IV ini rata-rata mobilitas tumbuh 1,4 persen.
“Aktivitas entah mobilitas umum, ke tempat rekreasi, grocery, juga mengalami kenaikan 1,4 persen,” imbuhnya.
Ani melanjutkan bahwa indikator konsumsi dan produksi juga terpantau solid. Misalnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November ini menyentuh level optimis yaitu 118,5. Angka senada juga terpantau dari Mandiri Spending Index yang mencatat terjadi kenaikan konsumsi.
Pada akhir November indeks melonjak ke level 120. Dari sisi produksi yang tercermin lewat Purchasing Managers’ Index (PMI) yang berada di level ekspansi pada November 2021, meski agak turun dari catatan bulan sebelumnya.
Tercatat PMI November sebesar 53,9, turun dari bulan sebelumnya di level 57,2.
“Impor bahan baku kita tumbuh 60,5 persen, ini menunjukkan sektor manufaktur kita ada kegiatan kuat, konsumsi listrik juga akselerasi 14,5 untuk industri,” beber Ani.
Di sisi lain, kinerja positif juga terlihat pada neraca dagang RI. Secara kumulatif Januari-November 2021, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$34,3 miliar menjadi catatan tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Sedangkan ekspor khusus November saja mencapai US$22,84 miliar, tertinggi sejak 2000 atau 21 tahun terakhir. “Ekspor meningkat tinggi 49,7 persen yoy terutama didorong oleh ekspor non-migas yang tumbuh 74,8 persen,” kata dia.
Sementara impor November tumbuh 52,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi US$19,33 miliar. Menurut Ani, angka ini mengindikasikan menguatnya sisi produksi, terutama untuk mendukung ekspor.
Walau begitu, Ani mengaku tak mau cepat merasa di atas angin. Ia mengaku tetap akan waspada, terutama dengan meluasnya varian omicron covid-19. Ia ingin omicron tak mengganggu momentum pemulihan ekonomi RI yang mulai tampak cerah.
“Saya sampaikan kita bertanggungjawab supaya omicron tidak mengganggu proyeksi dan momentum. Ini yang akan kita ulang-ulang untuk menyadari semua untuk menjaga pemulihan ekonomi,” tandas dia.
-
Ragam23 hours ago
Duka Sepanjang 2024: Mengenang Artis Tanah Air yang Telah Pergi
-
OtoTek20 hours ago
BPS sebut Industri Otomotif Indonesia Tetap Bergairah di Tahun 2025
-
OtoTek21 hours ago
8 Persiapan Mobil Sebelum Liburan Nataru, Jangan Sampai Terlewatkan!
-
Oase13 hours ago
Hukum Merayakan Natal dalam Islam, Berikut Penjelasannya!
-
POLITIK4 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
Ragam7 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
Ragam19 hours ago
Kenali Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan VitaminÂ
-
Olahraga9 hours ago
Dicoret dari Pelatnas, Christian Adinata: Perjuangan Tanpa Akhir di Dunia Bulu Tangkis