Berita
Usai Komentar Perang dengan Islam, Pemuka Yahudi Inggris Mundur
Anggota senior organisasi Yahudi terbesar di Inggris mengundurkan diri setelah diskors atas komentarnya di media sosial yang dianggap memusuhi Islam. Gary Mond, Wakil Presiden Dewan Perwakilan Yahudi Inggris, dan Bendahara Dana Nasional Yahudi cabang Inggris, mengunggah komentarnya di Facebook yang berisikan bahwa “semua peradaban berperang dengan Islam”. “Kita (bangsa Yahudi) harus berharap bahwa para pemimpin […]

Anggota senior organisasi Yahudi terbesar di Inggris mengundurkan diri setelah diskors atas komentarnya di media sosial yang dianggap memusuhi Islam.
Gary Mond, Wakil Presiden Dewan Perwakilan Yahudi Inggris, dan Bendahara Dana Nasional Yahudi cabang Inggris, mengunggah komentarnya di Facebook yang berisikan bahwa “semua peradaban berperang dengan Islam”.
“Kita (bangsa Yahudi) harus berharap bahwa para pemimpin kita menyadari fakta semua peradaban-Barat dan Timur, Amerika, Rusia, China, Israel, apa pun, itu tengah berperang dengan bajingan jahat ini, saya harus mengatakannya, berperang dengan islam. Dan sebagaimana Islam telah kalah sebelumnya dalam sejarah, Islam akan kalah lagi,” ucap Mond dalam unggahan di Facebok.
Akibat komentarnya itu dan beberapa aktivitasnya di mediasosial yang dianggap mengumbar kebencian, Mond akhirnya diskors hingga akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya di organisasi tersebut.
“Orang-orang penting di Dewan telah memperjelas bahwa mereka tidak lagi ingin bekerja dengan saya, yang secara efektif mendorong keputusan saya (untuk mundur),” ujar Mond dalam pernyataan pengunduran dirinya, seperti dikutip dari Times of Israel, Jumat (14/1).
Penangguhan Mond ini menyusul laporan The Jewish News of London mengenai aktivitasnya di media sosial dalam beberapa tahun terakhir.
The Jewish News menemukan bahwa Mond dua kali menyukai postingan di Facebook yang ditulis oleh Pamela Geller, seorang aktivis anti-Islam keturunan Yahudi-Amerika.
“Kami sangat menyesali keadaan yang menyebabkan pengunduran diri Gary, yang menjadi catatan publik. Sebagai sebuah organisasi, kami berkomitmen untuk membina hubungan yang kuat dan positif dengan agama lain dan komunitas minoritas,” tulis Dewan dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataannya, Mond menuliskan permintaan maafnya atas tindakannya. Meski begitu, ia tetap membela bahwa komentarnya itu bukan bermaksud menebar kebencian, tetapi lebih kepada “perbedaan pendapat.”
“Saya meminta maaf atas segala luka yang ditimbulkan akibat aktivitas Facebook saya bertahun-tahun yang lalu. Namun, ini tidak bisa menjadi pembenaran untuk setiap upaya untuk membungkam pemikiran yang kontradiktif,” tulis Mond.
“Saya mengambil pandangan yang sangat positif dari komunitas Muslim di negara ini dan senang bekerja dengan mereka, menentang dan mengutuk hanya untuk mereka yang ingin menyakiti komunitas Yahudi dan komunitas lain,” lanjutnya.
Selain Gary Mond, kepala JNF UK Samuel Hayek juga terlibat dalam kontroversi tentang Islam. Kejadian itu bermula dari penyataannya tentang Islam saat wawancara dengan Jewish News.
Dalam wawancara tersebut, Hayek mengatakan orang-orang Yahudi “tidak memiliki masa depan” di Inggris karena imigrasi Muslim terus meningkat.
Terkait hal ini, Komisi Amal Inggris telah melakukan penyelidikan terhadap JNF Inggris.
“Prosesnya mungkin berlangsung 10 tahun, mungkin juga kurang, siapa tahu, orang Yahudi tidak akan bisa tinggal di Inggris. Saya rasa tidak ada yang bisa menghentikannya,” kata Hayek menjawab pertanyaan terkait masa depan Yahudi Inggris.
“Buktinya adalah banyaknya imigran ke Inggris. Demografi masyarakat Inggris sedang berubah. Peristiwa sejarah terkadang membutuhkan waktu lama untuk diidentifikasi. Jelas bahwa Inggris sedang berubah. Bila Anda melihat Prancis, dengan angka, tidak akan ada yang percaya 20 tahun yang lalu keadaan komunitas Yahudi seperti sekarang ini,” ujar Hayek.
-
EKBIS18/04/2025 10:30 WIB
Harga Kripto 18 April 2025: Bitcoin Stabil, Solana Jadi Bintang
-
EKBIS18/04/2025 09:30 WIB
Harga Emas Melonjak Tajam, Pegadaian Catat Rekor Baru di Rp2.045.000 per Gram
-
POLITIK18/04/2025 13:00 WIB
Permainan Catur Politik: Jokowi Bertahan, Prabowo Menyerang
-
NASIONAL18/04/2025 12:00 WIB
Eksponen 98 Pasang Badan Bela Menteri Desa Soal PHK Pendamping Eks Caleg
-
POLITIK18/04/2025 10:00 WIB
Siap Siaga! Delapan Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang Akhir Pekan Ini
-
RAGAM18/04/2025 16:00 WIB
12 Tradisi Paskah Paling Unik di Dunia, dari Polandia hingga Indonesia
-
POLITIK18/04/2025 11:00 WIB
Istana Balas Pernyataan Bahlil: Tak Ada Reshuffle Kabinet
-
RAGAM18/04/2025 15:30 WIB
Terungkap! Peristiwa Dahsyat 35 Juta Tahun Lalu Jadi Penyebab Indonesia Terbagi Dua