Berita
Mendag pada Kuliah Umum di Universitas Lampung

AKTUALITAS.ID – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menjadi pembicara utama pada kuliah umum di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Rabu (20 Sep). Kegiatan kuliah umum diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-58 Universitas Lampung.
Mendag menyampaikan bahwa saat ini, Indonesia sedang dalam perjalanan menuju cita-cita Indonesia Emas 2045. Pada tahun 2045, Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dengan PDB per kapita di atas USD 30 ribu.
Untuk mencapai cita-cita tersebut, pemerintah terus berusaha meningkatkan kualitas SDM, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Mendag juga memaparkan upaya Kemendag untuk menjadikan Indonesia maju, yaitu dengan membangun empat pilar ekosistem antara UMKM, ritel modern, lokapasar (marketplace), dan lembaga pembiayaan.
Mendag mengapresiasi penyelenggaraan kuliah umum hari ini. Semoga generasi muda bisa terus berprestasi dan berkontribusi untuk memajukan daerah, bangsa, dan negara.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi; Rektor Universitas Lampung, Lusmeilia Afriani; Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim; Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Didid Noordiatmoko; dan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Kasan. (Red)
-
FOTO18/06/2025 18:45 WIB
FOTO: Menko AHY Bagikan 1.120 Sertifikat Tanah untuk Transmigran
-
RAGAM18/06/2025 16:30 WIB
Tom Cruise Bakal Terima Oscar Kehormatan
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur
-
POLITIK18/06/2025 12:00 WIB
Bahtra Banong Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad dalam Tuntaskan Sengketa Empat Pulau
-
OTOTEK18/06/2025 12:45 WIB
Instagram ‘Dirundung’ Masalah Blokir Akun Massal
-
NUSANTARA18/06/2025 15:30 WIB
KKB Kembali Aniaya Warga Sipil di Dekai
-
POLITIK18/06/2025 17:00 WIB
Jelang Pemilihan Ketua Umum, PSI Verifikasi Kadernya
-
EKBIS18/06/2025 10:45 WIB
Rupiah Makin Lemah di Tengah Penantian Keputusan The Fed dan Risiko Iran-Israel