Benarkah Padang Mahsyar Terletak di Palestina? Ini Penjelasan dalam Al Qur’an dan Hadis


Ilustrasi. Padang Mahsyar (ist)

AKTUALITAS.ID – Padang Mahsyar adalah konsep dalam agama Islam yang merupakan tempat di mana semua manusia akan dibangkitkan untuk dihisab amal perbuatannya di akhirat.

Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di tujuh lapis langit dan bumi termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul dan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.

Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Muhammad. Hari-hari di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar (يوم المحشر, Yaumul Hasyir). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadis Palestina adalah tanah Mahsyar (dikumpulkan) dan Mansyar (disebarkan) manusia.

Palestina juga rumah negeri Islam saat terjadi cobaan dan fitnah begitu dahsyat. Dari Salamah bin Nufail berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Rumah negeri Islam adalah di Syam.” (Hadits Shahih riwayat at Thabrani)

Dan dari Abdullah bin Amr ra berkata, Rasulullah SAW telah bersabda, “Saya melihat tiang-tiang al Kitab (al Quran) tercerabut dari bawah bantalku. Maka saya lihat ketika tiba-tiba ada cahaya yang berkilauan menyangga menuju Syam, ketahuilah iman itu ada di Syam ketika terjadi fitnah.” (Hadits Shahih riwayat Hakim dan Abu Na’im di al Hilyah)

Orang yang tinggal di Palestina dinilai layaknya mujahid dan murabith (penjaga keamanan dari serangan musuh) di jalan Allah.

Namun, tidak ada referensi yang tepat yang menyatakan bahwa Padang Mahsyar terletak di Palestina. Namun konsep ini dijelaskan dalam berbagai literatur Islam, termasuk dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Al-Qur’an menyebutkan Padang Mahsyar sebagai tempat pengumpulan umat manusia pada hari kiamat. Surah Al-Qiyamah (75:6-7) menyatakan, “Pada hari (kiamat) manusia akan dikeluarkan (dari kubur-kuburnya) untuk diberi tahu tentang (perbuatan-perbuatannya) yang telah dikerjakan olehnya.”

Hadis-hadis Rasulullah juga menggambarkan detail tentang Padang Mahsyar sebagai tempat pembalasan dan penghitungan amal.

Meskipun konsep Padang Mahsyar secara teologis tidak terkait secara eksklusif dengan Palestina, Palestina memiliki makna penting dalam konteks sejarah dan keberagaman agama. Keterkaitan ini dapat dilihat dalam kekayaan sejarah dan religius di wilayah tersebut.

Kenapa Palestina bukan tempat Padang Mahsyar, sebab dalam konteks Islam, tempat tersebut bukanlah lokasi fisik seperti tempat tertentu di dunia, melainkan sebuah peristiwa besar pada hari kiamat di mana setiap individu akan dihidupkan kembali untuk dihisab amal perbuatannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِنَّكُمْ مُلاَقُو اللهِ حُفَاةً عُرَاةً مُشَاةً غُرْلاً

“Sesungguhnya kalian akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, berjalan kaki, dan belum dikhitan.” (Hadits shahih. Diriwayat-kan oleh al-Bukhari, no. 6043).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ

“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadits hasan.” Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).  (RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>