Berita
MUI: Ajaran Islam Mengharamkan Tukar Isteri tanpa ikatan pernikahan
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak telah mengeluarkan pernyataan tegas terkait dengan tindakan tukar isteri atau tukar pasangan tanpa ikatan pernikahan yang sah secara agama.
Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak, KH Ahmad Hudori, dalam sebuah konferensi pers di Lebak pada hari Rabu, menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam dan dianggap sebagai ajaran menyimpang yang dapat menimbulkan kekacauan dalam keturunan.
“Saya kira tukar isteri itu ajaran menyimpang dan sesat seperti video viral pengajian boleh tukar pasangan yang dibuat oleh Gus Samsudin di media sosial,” ujar KH Ahmad Hudori.
Menurut beliau, ajaran Islam mengharamkan tukar isteri atau pasangan tanpa ikatan pernikahan karena dapat membawa dampak negatif, terutama dalam hal keturunan.
Beliau menjelaskan bahwa tindakan seperti ini jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip agama Islam yang mengatur hubungan antara suami dan istri.
“Seandainya mereka setiap hari atau setiap minggu melakukan hubungan seks dengan tukar pasangan, tentu sudah jelas secara Islam, jika orang yang telah menikah berhubungan seksual dengan orang lain selain isterinya, maka hukumannya dirajam atau dilempar batu hingga meninggal dunia,” tambahnya.
Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak juga menegaskan bahwa ajaran tersebut tidak hanya dianggap sebagai tindakan sesat, tetapi juga bertentangan dengan hukum negara. Dia menekankan bahwa hukuman rajam mungkin tidak berlaku di Indonesia, namun pihak yang mengajarkan ajaran tersebut harus dihukum secara hukum negara karena telah menyampaikan ajaran yang dianggap menyimpang dan sesat.
Dalam konteks ini, MUI Kabupaten Lebak menekankan pentingnya memahami batasan-batasan yang ada dalam ajaran Islam mengenai hubungan antara suami dan istri, serta menekankan bahwa tukar isteri atau tukar pasangan tanpa ikatan pernikahan sah secara agama adalah tindakan yang jelas-jelas diharamkan dalam Islam.
Hal ini juga menggarisbawahi perlunya pendidikan agama yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam yang murni. (YAN KUSUMA/RAFI)
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
											 
											 
											 
											 
											