PBB Menyuarakan Kecaman atas Penutupan Al Jazeera oleh Israel


Arsip - Pasukan kehormatan Palestina menggotong peti mati dalam upacara pemakaman jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh di kantor pusat Otoritas Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat, (12/5/2022). Jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh tewas ditembak tentara Israel saat meliput di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (11/5) pagi waktu setempat. (ANTARA FOTO)

AKTUALITAS.ID – Dalam sebuah pernyataan resmi, Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa, Stephane Dujarric, mengutuk keras keputusan pemerintah Israel untuk menutup kantor lokal dan menghentikan operasi saluran berita Al Jazeera di negara tersebut. 

Dujarric menegaskan bahwa PBB menentang segala bentuk pembatasan terhadap kebebasan pers, yang merupakan pilar penting dalam memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terlibat secara luas.

Keputusan ini diambil setelah Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, menandatangani perintah untuk menutup kantor Al Jazeera di Israel, menghentikan operasinya, dan memblokir situsnya. Aksi ini dianggap oleh Al Jazeera sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan akses informasi yang mendasar.

Karhi memposting video di media sosial yang menunjukkan otoritas Israel menggerebek kantor Al Jazeera di Yerusalem dan menyita sebagian peralatan siaran. Al Jazeera dengan tegas mengecam tindakan ini dan mempertahankan haknya untuk terus menyajikan berita kepada pemirsanya.

Sementara itu, PBB dan berbagai pihak lainnya menyerukan agar Israel mematuhi prinsip-prinsip kebebasan pers dan mengizinkan Al Jazeera untuk kembali beroperasi tanpa hambatan. 

Konflik antara keamanan nasional dan kebebasan pers menjadi sorotan utama dalam peristiwa ini, dengan pihak-pihak yang berbeda-beda menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kedua aspek tersebut. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>