Berita
Jokowi Ajak Cucu Kunjungi Candi Borobudur: Momen Edukatif dan Kebersamaan
AKTUALITAS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghabiskan akhir pekan dengan mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bersama keluarganya pada Sabtu pagi.
Kedatangan Presiden sekitar pukul 10.00 WIB langsung menarik perhatian para pengunjung lain yang juga tengah menikmati keindahan situs warisan budaya dunia tersebut.
Presiden didampingi oleh Ibu Negara Iriana, anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka beserta istri, Selvi Ananda, serta kedua cucu mereka, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Kehadiran mereka tak hanya menjadi momen liburan keluarga, tetapi juga kesempatan edukatif yang berharga.
Menurut keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden RI, Presiden dan rombongan disambut oleh Heri Setiawan, pemandu dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Heri memberikan penjelasan mengenai sejarah dan upaya pelestarian Candi Borobudur, termasuk pengaturan jumlah pengunjung untuk mencegah percepatan kerusakan dan pelapukan candi.
“Presiden Jokowi sangat mendukung pembatasan jumlah pengunjung demi menjaga kelestarian Candi Borobudur,” kata Heri.
Presiden juga bertanya mengenai detail pengaturan tersebut dan memberikan tanggapan positif atas langkah-langkah pelestarian yang dilakukan.
Selama kunjungan, Presiden Jokowi terlihat aktif berinteraksi dengan cucu-cucunya, memberikan edukasi tentang sejarah dan pentingnya menjaga situs bersejarah. Jan Ethes, salah satu cucunya, terlibat dalam dialog pendidikan dengan Presiden, menunjukkan rasa ingin tahunya tentang relief dan stupa candi.
“Ini candi Buddha ya Mas Ethes? Kalau Candi Prambanan candi apa?” tanya Presiden kepada Jan Ethes, mengajarkan perbedaan antara Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Keberadaan Presiden di Candi Borobudur juga mengejutkan dan menyenangkan para pengunjung lainnya. Alif dan Tira, wisatawan asal Makassar, merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan Presiden secara tidak terduga.
“Surprise banget. Tadi kita lihat ada rombongan pejabat tapi kan mobilnya mobil Presiden, ternyata beliau yang datang,” ujar Alif.
Pertemuan ini juga menjadi momen spesial bagi sekelompok mahasiswa pertukaran dari Belanda, Belgia, dan Pakistan yang sedang berada di Indonesia sejak Februari lalu. Candice, mahasiswi asal Belgia, dan Natasha, mahasiswi asal Pakistan, merasa sangat beruntung dan terkesan dengan kedekatan Presiden Jokowi dengan rakyatnya.
“Ini hari yang beruntung bagi kami! Mereka sangat ramah, sangat baik, selalu tersenyum. Mereka membuat kami merasa sangat istimewa,” ujar Candice.
Natasha menambahkan, “Di negara saya ada presiden, tetapi tidak sedekat ini dengan penduduk lokal.”
Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen berharga bagi keluarga Presiden tetapi juga menginspirasi pengunjung lainnya tentang pentingnya nilai sejarah dan kebersamaan keluarga.
Sekretariat Presiden menggambarkan kunjungan tersebut sebagai kegiatan seorang pemimpin yang tidak hanya menjaga dan mengelola negara, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai keluarga dan budaya.
Candi Borobudur, sebagai salah satu warisan budaya dunia, kembali menjadi saksi momen kebersamaan dan edukasi yang dihadirkan oleh Presiden Jokowi dan keluarganya, memperlihatkan bagaimana seorang pemimpin bisa memadukan tugas kenegaraan dengan kehidupan pribadi yang hangat dan mendidik. (YAN KUSUMA/RAFI)
- Multimedia22 jam lalu
FOTO: Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall Jakarta-Gresik
- Ragam21 jam lalu
Dewa 19 Rilis Single Terbaru “Tak Ada Yang Sebanding Denganmu”, Ahmad Dhani sebagai Vokalis Utama
- EkBis16 jam lalu
Menko AHY Soroti Pentingnya Infrastruktur Berkelanjutan untuk Perekonomian Indonesia
- POLITIK11 jam lalu
Megawati Siap Turun Tangan Jika Hasto Ditangkap, KPK: Proses Hukum Berjalan Sesuai Aturan
- Jabodetabek22 jam lalu
Ikhlas Terima Kekalahan, RK Ucapkan Selamat dan Cium Tangan Pramono Anung
- POLITIK12 jam lalu
Mardiono: Muktamar PPP Dipercepat untuk Persiapan Pemilu 2029
- Ragam17 jam lalu
Gus Miftah Berangkatkan Ibadah Umrah Penjual Es Teh Sunhaji yang Viral di Medsos
- POLITIK14 jam lalu
Heddy Luqito: Selama Tahun 2024 DKPP Pecat 66 Penyelenggara