DUNIA
Ditengah Gejolak Politik, Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Mundur
Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, Noraini Ahmad, mengundurkan diri dari kabinet Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, di tengah gejolak politik dan lonjakan kasus Covid-19. Pengunduran diri Noraini sejalan dengan sikap partainya, Organisasi Persatuan Nasional Melayu (UMNO), untuk menarik dukungan dari pemerintahan Muhyiddin yang dinilai melanggar undang-undang dalam penetapan status darurat nasional akibat lonjakan kasus Covid-19, seperti dilansir […]

Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, Noraini Ahmad, mengundurkan diri dari kabinet Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, di tengah gejolak politik dan lonjakan kasus Covid-19.
Pengunduran diri Noraini sejalan dengan sikap partainya, Organisasi Persatuan Nasional Melayu (UMNO), untuk menarik dukungan dari pemerintahan Muhyiddin yang dinilai melanggar undang-undang dalam penetapan status darurat nasional akibat lonjakan kasus Covid-19, seperti dilansir Associated Press, Jumat (6/8).
Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Malaysia, Shamsul Anuar Nasarah, juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk kesetiaan terhadap UMNO, yang menolak keputusan pemerintah pusat terkait status darurat Covid-19.
UMNO sampai saat ini merupakan partai dengan kursi terbanyak di parlemen Malaysia, yakni 38 anggota. Sampai saat ini tercatat ada delapan anggota UMNO di parlemen yang meneken surat pernyataan penarikan dukungan dari Muhyiddin.
Akan tetapi, Muhyiddin menyampaikan kepada Raja Malaysia, Sultan Abdullah, dia masih yakin mendapat dukungan parlemen. Menurut Muhyiddin dalam pertemuan dengan Sultan Abdullah pada Rabu lalu raja sepakat atas usulannya untuk menggelar pemungutan suara saat pembukaan kembali masa sidang parlemen pada 6 September mendatang.
Dalam jumpa pers pada hari ini, Muhyiddin menyatakan dia siap dan tidak takut untuk menghadapi pemungutan suara itu. Namun, dia memperingatkan jika terjadi perubahan mendadak di pemerintahan maka akan merusak upaya atau malah memperburuk penanganan pandemi.
“Apakah negara bisa menghadapi berbagai masalah jika ada perubahan (pemerintah) atau kekacauan politik?,” kata Muhyiddin.
Muhyiddin terpilih menjadi PM pada Maret 2020 setelah pemerintahan Mahathir Mohamad yang didukung koalisi Pakatan Harapan roboh akibat Partai Bersatu, sebagai salah satu anggota koalisi itu, menarik dukungan.
Muhyiddin yang juga berasal dari Partai Bersatu membentuk koalisi Perikatan Nasional dengan menyertakan UMNO. Namun, UMNO disebut tidak senang seolah berada di bawah posisi Partai Bersatu padahal mereka mayoritas di parlemen.
Muhyiddin menetapkan status darurat nasional untuk memerangi Covid-19 tanpa persetujuan parlemen pada Januari lalu. Para penentangnya menyebut Muhyiddin menggunakan status darurat yang berakhir pada 1 Agustus sebagai celah untuk menghindari pemungutan suara di parlemen terkait dukungan terhadap pemerintahannya.
Oposisi menuduh Muhyiddin menunda pemungutan suara atas mosi tidak percaya di parlemen hingga September mendatang dengan tujuan menggalang dukungan. Mereka memperingatkan Muhyiddin bisa mengerahkan seluruh aparat pemerintah, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia, untuk menekan anggota parlemen supaya tetap mau memberi dukungan politik.
Di sisi lain, amarah penduduk meningkat karena jumlah kasus Covid-19 di Malaysia terus naik dan kini sudah mencapai 1.22 juta. Bahkan pada hari ini penambahan kasus Covid-19 di Malaysia mencapai 20.889.
-
EKBIS24/04/2025 09:45 WIB
Rupiah ‘Lemes’ di Pembukaan 24 April 2025, Dolar AS Masih Sulit Ditaklukkan
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
EKBIS24/04/2025 09:15 WIB
Pembukaan Pasar 24 April 2025: IHSG Melejit Kuat, Lanjutkan Reli Ditopang Optimisme Pasar
-
EKBIS24/04/2025 08:30 WIB
Harga BBM Terbaru 24 April 2025: Mayoritas SPBU Tahan Harga, Cek Daftar Lengkap di Sini
-
OASE24/04/2025 05:00 WIB
Alasan Mengapa ‘Induk Alquran’ Duduk Manis di Awal Mushaf
-
JABODETABEK24/04/2025 05:30 WIB
Cuaca Jakarta 24 April: Ada Kejutan Hujan di Tengah Hari?
-
NASIONAL24/04/2025 11:00 WIB
Gara-Gara Bakar Mobil Polisi, DPR Desak Pemerintah Sikat Habis Ormas Preman
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki