DUNIA
Rekaman Usai Penembakan Presiden Kennedy Terjual Rp 2 Miliar
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Sebuah rekaman video yang belum pernah dirilis, yang merekam detik-detik mendebarkan iring-iringan mobil Presiden John F. Kennedy menuju rumah sakit setelah insiden penembakannya pada 22 November 1963, terjual dalam sebuah lelang seharga US$ 137.500 (sekitar Rp 2 miliar). Rekaman ini dilelang oleh perusahaan RR Auction yang berbasis di Boston, AS, akhir pekan lalu.
Rekaman bersejarah ini direkam oleh Dale Carpenter Sr., seorang warga sipil yang secara kebetulan merekam iring-iringan mobil presiden saat melaju kencang menuju Parkland Memorial Hospital di Dallas. Carpenter Sr. mengabadikan momen-momen kritis ketika agen rahasia Clint Hill berusaha melindungi Presiden Kennedy dengan naik ke limusin terbuka, tepat setelah suara tembakan terdengar.
Harga awal rekaman ini dibuka pada US$ 12.100 (sekitar Rp 183 juta), namun pada akhirnya terjual seharga US$ 137.500 kepada seorang pembeli anonim. Video tersebut baru ditemukan pada tahun 2010 oleh James Gates, keponakan Carpenter Sr., yang secara tidak sengaja menemukannya di koleksi keluarga.
Bobby Livingston, Wakil Presiden RR Auction, menggambarkan rekaman tersebut sebagai dokumentasi yang “dramatis dan menyedihkan”, membawa kembali perasaan mendalam terkait peristiwa tragis yang mengguncang dunia. Meskipun rekaman ini tidak dirilis ke publik, beberapa foto adegan dalam video tersebut telah dibagikan oleh pihak pelelang.
Tragedi penembakan Presiden Kennedy mengguncang Amerika Serikat dan dunia. Presiden Kennedy terkena dua peluru, satu di punggung dan satu lagi di kepala, yang akhirnya merenggut nyawanya di rumah sakit. Lee Harvey Oswald, mantan marinir yang diidentifikasi sebagai pelaku penembakan, kemudian ditembak mati oleh Jack Ruby, seorang pemilik bar di Dallas, saat sedang dalam pengawalan polisi.
Rekaman ini menambah kepingan penting dalam sejarah kelam Amerika, yang hingga kini masih menyisakan tanda tanya dan memicu berbagai teori konspirasi terkait kematian presiden ke-35 Amerika Serikat tersebut. (NAUFAL/RAFI)
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 08:30 WIB EKBIS31/10/2025 08:30 WIBRupiah Menguat Jadi Rp16.620 Per Dolar AS 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 

 
																	
																															 
									











 
											 
											 
											 
											 
											 
											




