Dunia
Gelar Pemilu Presiden, Rakyat Amerika Berbondong-Bondong ke TPS
AKTUALITAS.ID – Jutaan warga Amerika Serikat mulai menggunakan hak suara mereka pada Selasa (5/11/2024) pagi (waktu setempat), ketika tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh negeri mulai dibuka. Pemilihan ini akan menentukan arah masa depan AS dalam persaingan sengit antara Kamala Harris dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.
Gelombang pembukaan TPS dimulai pukul 5.00 pagi Waktu Bagian Timur di beberapa wilayah Vermont. Namun, pembukaan besar pertama terjadi pukul 6.00 pagi di Connecticut, New Jersey, New York, Virginia, dan sejumlah wilayah di Kentucky dan Maine. North Carolina, Ohio, dan West Virginia menyusul pada pukul 6.20 pagi.
Pemungutan suara berlanjut sepanjang hari hingga Hawaii, TPS terakhir yang dibuka pada tengah hari Waktu Bagian Timur. Penutupan dimulai pukul 7.00 malam dan akan berakhir paling lambat di Alaska, yang tetap buka hingga pukul 1 pagi Waktu Bagian Timur. Meski begitu, siapa pun yang masih dalam antrean pada waktu penutupan akan tetap diperbolehkan memberikan suara.
Antusiasme Memilih dan Jumlah Pemilih Lebih Rendah
Menurut data dari Election Lab, University of Florida, sekitar 83 juta orang telah memilih lebih awal melalui pos atau secara langsung, lebih rendah dibandingkan dengan lebih dari 101 juta pada pemilu 2020 yang terdorong oleh pandemi COVID-19.
Sampai Senin, persaingan antara Harris dan Trump sangat ketat. Harris unggul tipis dengan 48,7 persen suara, sementara Trump memperoleh 48,6 persen, menurut data RealClearPolitics. Margin ini sangat kecil, hanya 0,1 persen, memperlihatkan betapa rapatnya kontestasi.
Negara-negara Bagian Medan Pertempuran Kunci
Penentuan hasil pemilu diperkirakan akan bergantung pada tujuh negara bagian medan pertempuran utama: Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, North Carolina, dan Wisconsin. Para kandidat bersaing dengan ketat di negara-negara ini, dengan selisih perolehan suara yang sangat tipis.
Trump memimpin di Arizona dengan selisih 2,8 persen, diikuti oleh keunggulan di Georgia (1,3 persen), North Carolina (1,2 persen), Nevada (0,06 persen), dan Pennsylvania (0,4 persen). Sebaliknya, Harris unggul di Michigan dengan 0,5 persen dan Wisconsin dengan 0,4 persen. Jajak pendapat ini memiliki margin kesalahan antara 3 hingga 5 persen.
Kampanye Penentuan Nasib
Kedua kandidat menghabiskan minggu terakhir sebelum pemilu dengan kampanye besar-besaran. Harris fokus di Pennsylvania, mengadakan kampanye di beberapa kota, sementara Trump mengakhiri rangkaian kampanyenya di Michigan.
Mengingat persaingan yang sangat ketat, media besar diperkirakan tidak akan langsung mengumumkan pemenang pada Selasa malam, seperti yang terjadi pada pemilu 2020. Sistem Electoral College membuat hasil di negara-negara medan pertempuran sangat menentukan, dengan 270 suara elektoral dibutuhkan untuk meraih kemenangan.
Setiap suara sangat berharga dalam menentukan siapa yang akan memimpin Amerika Serikat di masa mendatang, dan dunia menyaksikan dengan antusias serta penuh harap. (YAN KUSUMA/RAFI)
-
Nusantara14 jam lalu
Banyak Pelanggaran TSM dan Dirugikan, Maximus-Peggi Gugat ke MK
-
Nasional15 jam lalu
Prabowo Ajak Polri Berhemat dan Rayakan HUT Secara Sederhana
-
Nusantara14 jam lalu
Tragis! Ayah di Sumsel Perkosa Putri Kandung Selama 21 Tahun
-
Nusantara15 jam lalu
KKB Kembali Beraksi: Anggota Polres Puncak Jaya Ditembak Saat Mengangkut Barang Pribadi
-
EkBis7 jam lalu
KAI Properti Gelar Pelatihan Internal untuk Tingkatkan Kompetensi Pegawai
-
Dunia14 jam lalu
Kepala Polisi Korea Selatan Ditangkap Karena Tuduhan Pemberontakan
-
Jabodetabek6 jam lalu
BMKG: Jakarta Diprediksi Hujan Ringan pada Siang dan Sore Hari
-
Jabodetabek5 jam lalu
Layanan SIM Keliling Hadir di Lima Lokasi Jakarta untuk Perpanjangan SIM