Connect with us

Dunia

China Selidiki Menteri Pertahanan Dong Jun Terkait Dugaan Korupsi

Published

on

Menteri Pertahanan China, Dong Jun. (AP Photo/Vincent Thian)

AKTUALITAS.ID – Pemerintah China kini tengah menyelidiki Menteri Pertahanan Dong Jun atas dugaan keterlibatannya dalam korupsi. Penyelidikan ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk memberantas praktik korupsi di kalangan pejabat tinggi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Informasi ini diperoleh dari Financial Times yang mengutip pejabat pemerintahan dan mantan pejabat AS yang memahami situasi tersebut.

Dong Jun, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Angkatan Laut PLA, diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada Desember 2023, menggantikan Li Shangfu yang diberhentikan akibat dugaan korupsi. Sejak dimulai pada 2023, militer China telah melakukan pembersihan besar-besaran terkait korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi. Setidaknya sembilan jenderal PLA serta beberapa eksekutif industri pertahanan telah dikeluarkan dari posisi mereka dalam badan legislatif nasional.

Penyelidikan ini semakin menambah daftar panjang pejabat tinggi yang terjerat kasus korupsi. Sebelumnya, Li Shangfu dan pendahulunya Wei Fenghe telah dipecat dari Partai Komunis China pada Juni 2023 karena ‘pelanggaran disiplin serius’, istilah yang digunakan oleh Partai Komunis untuk merujuk pada praktik korupsi. Dalam pernyataan resmi, Partai Komunis menyebut bahwa keduanya telah mengkhianati kepercayaan partai dan Komisi Militer Pusat, serta merusak citra pemimpin senior.

Dong Jun, yang baru menjabat selama kurang dari setahun, kini berada di bawah sorotan. Kasus ini menjadi bagian dari komitmen Presiden Xi Jinping untuk membersihkan korupsi dalam jajaran militer China. Sementara itu, mantan Menteri Pertahanan Wei Fenghe, yang juga terlibat dalam skandal korupsi, telah menghilang dari pandangan publik sejak Maret 2023 setelah pengunduran dirinya.

Penyelidikan terhadap Dong Jun menunjukkan bahwa upaya pemberantasan korupsi di militer China masih terus berlanjut, meski menimbulkan ketegangan di kalangan pejabat tinggi partai dan militer. (Damar Ramadhan)

Trending