Connect with us

DUNIA

Ratusan Nyawa Melayang, Hamas Minta Liga Arab Akhiri Serangan Israel

Aktualitas.id -

Arsip foto - Warga Palestina antre untuk mendapatkan bantuan makanan dari UNRWA di Kota Rafah, Gaza (9/2/2024). (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Hamas pada Kamis (20/3/2025) mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk segera mengambil tindakan tegas guna menghentikan serangan Israel yang baru-baru ini terjadi di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 500 korban jiwa.

Dalam seruannya, Hamas menekankan bahwa negara-negara Muslim dan Arab memiliki tanggung jawab moral dan politik yang mendesak untuk mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai “genosida.”

“Pembantaian yang terus berlanjut… memberikan tanggung jawab politik dan moral langsung kepada Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam untuk mengakhiri genosida yang dilakukan di hadapan seluruh dunia,” demikian pernyataan Hamas.

“Kami menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil tindakan segera di forum-forum internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, dan menerapkan langkah-langkah segera untuk menghentikan agresi,” tambah mereka.

Israel telah melanjutkan kampanye serangan udara pada Selasa (18/3/2025) dini hari, dengan gelombang serangan yang mematikan, menghancurkan ketenangan relatif yang telah berlangsung di Palestina sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari.

Pada Kamis (20/3/2025), militer Israel menyatakan bahwa pasukan mereka telah melanjutkan operasi darat di wilayah selatan Rafah, sambil melanjutkan aktivitas di bagian lain wilayah tersebut.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa 504 orang telah tewas sejak serangan udara Israel dimulai, termasuk lebih dari 190 anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Jumlah korban tewas ini merupakan yang tertinggi sejak perang dimulai lebih dari 17 bulan lalu, dengan serangan Hamas terhadap Israel.

Serangan Israel yang baru, yang terjadi setelah pembicaraan tentang perpanjangan gencatan senjata menemui jalan buntu, telah menuai kecaman internasional yang luas.

Tahap pertama gencatan senjata, di mana sandera Israel yang ditahan oleh Hamas ditukar dengan tahanan Palestina, berakhir pada awal bulan ini.

Israel menolak negosiasi untuk tahap kedua, menuntut pengembalian semua sandera yang tersisa berdasarkan tahap pertama yang diperpanjang. Hamas bersikeras untuk terlibat dalam pembicaraan untuk tahap kedua. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING