Connect with us

DUNIA

Napas Terakhir Gaza, UNRWA Jeritkan Kelaparan Parah Akibat Blokade Israel

Aktualitas.id -

Arsip foto - Warga Palestina antre untuk mendapatkan bantuan makanan dari UNRWA di Kota Rafah, Gaza (9/2/2024). (Xinhua)

AKTUALITSA.ID – Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memprihatinkan. Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengeluarkan peringatan keras kelaparan di wilayah tersebut semakin parah akibat menipisnya persediaan makanan di tengah konflik berkepanjangan dengan Israel.

“Kelaparan semakin parah di Gaza,” demikian pernyataan UNRWA pada akhir pekan lalu, menggambarkan betapa putus asanya warga, termasuk anak-anak, yang kini hanya bisa berharap pada belas kasihan organisasi amal untuk bertahan hidup. UNRWA juga melaporkan bahwa stok tepung, bahan pangan pokok, semakin menipis di Gaza pada pekan ini.

UNRWA mengungkapkan hampir 3 ribu truk bantuan mereka telah siap memasuki Gaza, namun terhambat oleh blokade yang terus berlanjut. “Hampir 3 ribu truk bantuan UNRWA bersiap memasuki Gaza. Pengepungan harus dihentikan,” tegas badan PBB tersebut.

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, bahkan menuding Israel sengaja menyebabkan kelaparan di Gaza dengan terus mencegah masuknya pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Ia menyebut kelaparan di wilayah itu sebagai tindakan “bermotifkan politik” karena izin untuk memasukkan bantuan “tidak dihiraukan” oleh pihak Israel.

Menurut laporan dari pemerintah, organisasi-organisasi HAM, dan lembaga internasional, Israel telah menutup pintu penyeberangan ke Gaza sejak 2 Maret lalu. Tindakan ini secara signifikan menghambat masuknya bantuan makanan, medis, dan kemanusiaan lainnya, memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah parah.

Tragisnya, hampir 51.500 warga Palestina di Gaza telah menjadi korban jiwa akibat serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, di mana mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Krisis kemanusiaan di Gaza juga menjadi perhatian serius di tingkat internasional. Mahkamah Pidana Internasional bahkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi kasus dugaan genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang mereka lancarkan di wilayah Palestina tersebut.

Peringatan UNRWA ini semakin memperkuat urgensi untuk segera menghentikan blokade dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk tanpa hambatan ke Jalur Gaza demi mencegah terjadinya bencana kelaparan yang lebih dahsyat. (Munzir)

TRENDING