DUNIA
Mahmoud Abbas Mendesak Hamas Bebaskan Sandera untuk Hentikan Perang di Gaza
AKTUALITAS.ID – Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, melontarkan kecaman keras terhadap Hamas, menyebut kelompok tersebut sebagai “anak-anak anjing” dan mendesak mereka untuk segera membebaskan sandera yang ditahan di Jalur Gaza. Desakan ini dilontarkan Abbas dengan tujuan menghentikan agresi Israel di Gaza.
Dalam pidatonya di hadapan Pertemuan Dewan PLO di Ramallah, Rabu (23/4/2025), Abbas menegaskan prioritas utama saat ini adalah mengakhiri perang dan kehancuran di Gaza. “Prioritas utama adalah menghentikan perang dan pemusnahan di Gaza. Itu harus dihentikan, ratusan orang terbunuh setiap hari,” ujarnya, seperti dikutip dari Times of Israel.
Abbas secara khusus menyoroti sandera berkewarganegaraan Amerika Serikat, mempertanyakan alasan Hamas menahan mereka. “Kenapa Anda tidak melepaskan sandera Amerika?” tanyanya. Ia kemudian meminta Hamas untuk “melepaskan mereka yang ditawan dan menghentikan cerita ini. Matikan permakluman mereka. Akhiri.”
Lebih lanjut, Abbas menyerukan agar Hamas menyerahkan kontrol atas Gaza kepada Otoritas Palestina, melucuti senjata, dan bertransformasi menjadi partai politik. “Hamas harus menyerahkan tanggung jawab Gaza dan menyerahkan senjata mereka kepada Otoritas Palestina dan menjelma menjadi sebuah partai politik,” tegasnya.
Tidak jelas apakah desakan Abbas mencakup pembebasan seluruh sandera atau hanya yang berkewarganegaraan AS. Diketahui, salah satu sandera, Edan Alexander, memiliki dwi kewarganegaraan AS-Israel dan diyakini sebagai satu-satunya sandera AS-Israel yang masih hidup. Hamas juga menahan empat sandera AS-Israel lainnya.
Abbas juga mengecam upaya Israel untuk memindahkan warga Gaza dari rumah mereka, menyebutnya sebagai “Nakba baru,” mengacu pada pengusiran massal warga Palestina oleh Israel pada tahun 1948. “Kami menolak ini. (Gaza) adalah bagian daratan tak terpisahkan. Apa yang terjadi di Gaza juga terjadi di Jenin, di mana-mana,” tandas Abbas. Pernyataan keras Mahmoud Abbas ini semakin memperdalam tensi antara Otoritas Palestina dan Hamas di tengah konflik berkepanjangan dengan Israel. (Munzir)
-
RIAU30/12/2025 15:15 WIBPintu Air Koto Panjang Dibuka, Kapolda Riau Siagakan Pasukan Antisipasi Banjir
-
EKBIS30/12/2025 09:30 WIBIHSG Pagi Ini Turun 54 Poin pada Hari Terakhir Perdagangan 2025
-
JABODETABEK30/12/2025 08:30 WIBPolda Metro Jaya Buka Layanan SIM Keliling di 5 Lokasi Jakarta
-
JABODETABEK30/12/2025 15:32 WIBSidak Pasar Tebet Jelang Nataru, Mentan: Ancam Segel Produsen Nakal
-
NUSANTARA30/12/2025 13:00 WIB1 Januari 2026, Huntara dari PT Nindya Karya untuk Aceh Siap Dihuni
-
OLAHRAGA30/12/2025 13:45 WIBWTA 250 Auckland, Janice Tjen Tempati Posisi Unggulan Kelima
-
NASIONAL30/12/2025 11:00 WIBMenteri Agus Andrianto Beri Sinyal Riza Chalid Masih Sembunyi di Malaysia
-
NASIONAL30/12/2025 12:00 WIBDave Laksono: Pengibaran Bendera GAM di Aceh Bisa Jadi Upaya Provokasi