Connect with us

DUNIA

Makau Catat Rekor Kunjungan Wisatawan Selama Liburan Hari Buruh

Aktualitas.id -

Turis berada di Reruntuhan St. Paul di Makau, China selatan, pada 3 Mei 2025. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID — Daerah Administratif Khusus (SAR) Makau mengalami lonjakan kunjungan wisatawan selama tiga hari pertama libur Hari Buruh Tiongkok, menyuntikkan energi segar ke dalam industri pariwisata setempat. Data dari Pasukan Polisi Keamanan Masyarakat (CPSP) menunjukkan bahwa antara 1 hingga 3 Mei, pos perbatasan Makau mencatat total pergerakan keluar-masuk mencapai lebih dari 2,3 juta orang. Jumat (2/5/2025) mencetak rekor sebagai hari tersibuk, dengan 221.968 pengunjung masuk — jumlah tertinggi dalam satu hari sejak pandemi COVID-19.

Kota Makau yang dikenal dengan perpaduan budaya Tiongkok dan Eropa ini berhasil memikat hati wisatawan, termasuk Arthur Delaporte, warga Prancis yang kini menetap di Hong Kong. 

“Menarik sekali melihat arsitektur bergaya Eropa di sini. Jalanan berbatu dan bangunan kolonial membuat saya serasa berada di Eropa,” ungkap Delaporte. 

Ia juga mengaku terkesan dengan keramahan kota tua Makau yang tetap nyaman meski dipadati wisatawan.

Hal serupa dirasakan Cao, mahasiswa asal Tiongkok yang sedang menempuh pendidikan di Jepang. Ia memanfaatkan waktu liburnya untuk mengunjungi ikon-ikon Makau seperti Reruntuhan St. Paul dan Rua do Cunha yang terkenal dengan sajian kuliner serta sentuhan arsitektur Portugis.

“Makau memberikan rasa keakraban yang hangat, terutama dari makanannya. Rasanya kaya, memadukan selera global dan tradisi lokal,” ujarnya.

Salah satu destinasi favorit wisatawan adalah Toko Roti Lord Stow di Desa Coloane, yang terkenal dengan kue tar telur legendarisnya. Selama liburan, toko ini menjual lebih dari 20.000 kue per hari, membuktikan daya tarik kuat kuliner khas Makau.

Tak hanya wisata arsitektur dan kuliner, suasana Makau juga diperkaya dengan acara budaya dan kreatif. Dari 1 hingga 4 Mei, Pasar Kerajinan Tap Siac hadir meriah dengan lebih dari 200 gerai, menampilkan kerajinan tangan serta makanan kreatif dari berbagai penjuru Tiongkok termasuk Hong Kong dan Makau.

Direktur Departemen Pariwisata SAR Makau, Maria Helena de Senna Fernandes, menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong konsep “Pariwisata +”, dengan menggabungkan pariwisata dengan sektor lain seperti olahraga, budaya, dan industri kreatif. “Kami ingin menjadikan liburan bukan sekadar relaksasi, tapi juga pengalaman yang unik dan penuh inspirasi,” jelasnya.

Wakil Dekan Fakultas Pariwisata dan Manajemen Internasional City University of Macau, Li Xi, menambahkan bahwa sikap ramah penduduk menjadi kekuatan utama yang membuat wisatawan merasa terhubung dan nyaman di Makau. 

“Suasana yang hangat dan inklusif adalah kunci utama daya tarik kota ini,” katanya.

Untuk mendukung kenyamanan, sejumlah jalan di kawasan wisata seperti Desa Taipa ditutup sementara dari lalu lintas kendaraan selama liburan, memberikan ruang lebih luas bagi wisatawan untuk menikmati pesona Makau.

Dengan segala pesonanya, Makau membuktikan diri sebagai destinasi wisata yang bukan hanya menarik, tetapi juga terus berinovasi dalam menyambut wisatawan dari seluruh dunia. (ARI WIBOWO/DIN) 

Continue Reading

TRENDING