Connect with us

DUNIA

Krisis Personel Parah, Israel Rekrut Tentara dengan Gangguan Mental untuk Perang Gaza

Aktualitas.id -

Ilustrasi, PM Israel Benjamin Netanyahu meminta militer untuk memobilisasi tentara cadangan dalam persiapan serangan darat di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina. (Reuters)

AKTUALITAS.ID – Militer Israel dikabarkan menghadapi krisis personel yang kian parah, memaksa mereka merekrut kembali prajurit yang didiagnosis menderita gangguan stress pascatrauma (PTSD) untuk melanjutkan serangan di Jalur Gaza. Laporan mengejutkan dari media Israel, Haaretz, menyoroti kekhawatiran internal yang melonjak akibat defisit pasukan aktif dan kesulitan mempertahankan jumlah prajurit yang memadai.

Kondisi ini mendorong militer Israel untuk merekrut prajurit cadangan yang masih dalam proses perawatan akibat trauma dan kondisi psikologis lainnya. Seorang komandan militer Israel mengungkapkan keprihatinannya atas peningkatan tajam kasus PTSD dan angka bunuh diri di kalangan tentara dan pasukan cadangan sejak 7 Oktober 2023. “Karena tentara kami tidak memiliki komitmen untuk berperang, kami terpaksa merekrut individu yang kondisi mentalnya tidak stabil,” ujar komandan tersebut, seperti dilansir Press TV, Selasa (20/5/2025). Ia menambahkan, “Kami berperang dengan apa yang kami miliki, walaupun kami tahu kondisi psikologis mereka tidak layak tempur.”

Data yang menunjukkan meningkatnya angka bunuh diri – termasuk dua insiden bunuh diri tentara Israel baru-baru ini – semakin memperbesar sorotan publik terhadap penanganan isu kesehatan mental oleh militer Israel. Sebuah studi terbaru di Israel menemukan bahwa sekitar 12 persen pasukan cadangan melaporkan gejala PTSD yang parah, yang secara signifikan memengaruhi kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas dan membuat mereka tidak layak untuk berperang.

Peningkatan masalah kesehatan mental ini terjadi di tengah pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berencana merebut seluruh Jalur Gaza. Para kritikus menuding rezim Israel “mengirim lebih banyak tentara ke Gaza untuk bertempur di wilayah yang sama berulang kali.

” Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan tentara cadangan Israel bahkan telah menandatangani surat penuntutan agar rezim Netanyahu menghentikan perang di Gaza. Dengan kampanye di Gaza yang telah memasuki bulan ke-19, semakin banyak tentara Israel yang melaporkan pengalaman ‘trauma perang, masalah keluarga, dan tekanan psikologis’ yang membebani mereka. (Mun)

TRENDING