Connect with us

DUNIA

China Pertahankan Panen Stabil di Tengah Tantangan Cuaca, Produksi Biji-Bijian Capai 149,74 Juta Ton

Aktualitas.id -

Foto ini menunjukkan para petani sedang memanen gandum di ladang di Kecamatan Donglu, Wilayah Ruicheng, Kota Yuncheng, Provinsi Shanxi, China, pada 4 Juni 2025. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – China berhasil menjaga stabilitas produksi biji-bijian musim panas tahun 2025, meski menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Menurut data resmi Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis Kamis (10/7/2025), total output mencapai sekitar 149,74 juta ton, hanya turun tipis 0,1 persen dibandingkan tahun lalu.

Pejabat NBS, Wei Fenghua, menegaskan bahwa penurunan tersebut tergolong minim dan tidak memengaruhi stabilitas keseluruhan produksi. 

“Panen musim panas yang tetap stabil dan melimpah menjadi fondasi kuat bagi target produksi biji-bijian tahunan, serta mendukung ketahanan pangan nasional di tengah dinamika global yang kompleks,” kata Wei.

Tantangan terbesar datang dari kekeringan parah yang melanda sejumlah wilayah utama penghasil biji-bijian, seperti provinsi Henan dan Shaanxi. Meski demikian, strategi irigasi masif dan pengalihan air berskala besar berhasil menyelamatkan sebagian besar lahan pertanian dari gagal panen.

Sebagai respons atas potensi risiko baru saat memasuki puncak musim hujan, Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China meluncurkan kampanye nasional selama 100 hari. Tujuannya adalah mengamankan hasil panen musim gugur melalui peningkatan produktivitas, mitigasi dampak bencana, serta perlindungan tanaman dari hama dan penyakit.

Kampanye tersebut menjadi langkah strategis untuk membantu China mencapai target produksi biji-bijian sebesar 700 juta ton pada tahun ini. Sejumlah tim ahli dikerahkan untuk membimbing petani dalam pengelolaan lahan, perawatan bibit, dan langkah-langkah preventif lainnya guna menjaga pertumbuhan pertanian tetap optimal.

Dengan strategi terintegrasi ini, China menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di tengah ketidakpastian global. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING