Connect with us

DUNIA

Bencana Kemanusiaan di Gaza: 188 Orang Meninggal karena Kelaparan

Aktualitas.id -

Tank dan artileri pasukan penjajah Israel (IDF) dilaporkan menembaki ribuan warga Gaza yang sedang mengantre bantuan pangan di tengah kelaparan di Gaza, Kamis (29/2/2024). [foto: X/@QudsNen]

AKTUALITAS.ID – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memprihatinkan. Sedikitnya delapan warga Palestina kembali meninggal dunia akibat kelaparan dan kekurangan gizi pada hari Selasa (5/8/2025). Dengan tambahan korban terbaru ini, total warga Gaza yang meninggal karena kelaparan sejak perang dimulai telah mencapai 188 orang, termasuk 94 anak-anak.

Situasi ini diperparah dengan serangan Israel yang menewaskan sedikitnya 83 warga Palestina sepanjang hari Selasa. Sebanyak 58 orang di antaranya merupakan pencari bantuan yang ditembak oleh pasukan Israel saat mendekati lokasi distribusi yang dioperasikan oleh GHF. Menurut koresponden Aljazirah, skenario tragis ini telah berulang setiap hari sejak GHF beroperasi pada Mei lalu.

Korban yang terluka parah akibat tembakan peluru di kepala, leher, dan dada, membanjiri Rumah Sakit al-Shifa, membuktikan betapa berbahayanya mencari bantuan di tengah konflik ini. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi kemanusiaan lainnya telah mengecam GHF karena gagal menjamin keamanan di lokasi distribusi bantuan.

Sejak perang dimulai, lebih dari 1.560 warga Palestina yang mencari bantuan telah tewas. Kondisi ini membuat warga Gaza, terutama anak-anak dan lansia, berada di ambang bencana. Salim Asfour, seorang pria 75 tahun, menceritakan bagaimana berat badannya turun drastis karena hanya makan roti dan air. “Anak saya harus membantu saya berjalan ke kamar mandi. Bagaimana saya bisa mendapatkan bantuan makanan dari Rafah? Bagaimana saya bisa berjalan sejauh 20 km?” keluhnya kepada Aljazirah.

Meskipun tekanan internasional kuat untuk gencatan senjata, upaya perdamaian masih menemui jalan buntu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan dilaporkan bersiap mengumumkan rencana untuk sepenuhnya menduduki Jalur Gaza, sebuah langkah yang disebut PBB sebagai “sangat mengkhawatirkan.”

Krisis ini juga diperburuk oleh minimnya bantuan yang masuk. Pada hari Senin, hanya 95 truk bantuan yang diizinkan masuk, jauh di bawah kebutuhan harian 600 truk. Pemerintah Gaza pun memeringatkan sebagian besar bantuan yang ada telah dijarah akibat “kekacauan keamanan” yang sistematis. (Mun)

TRENDING

Exit mobile version