EKBIS
Harga Emas Jatuh ke Titik Terendah dalam Dua Minggu Terakhir
AKTUALITAS.ID – Pada Kamis, 25 Juli 2024, harga emas mengalami penurunan tajam, mencapai titik terendah dalam lebih dari dua minggu. Penurunan ini disebabkan oleh aksi profit taking setelah reli harga yang terjadi baru-baru ini. Di tengah penantian para trader terhadap data ekonomi Amerika Serikat yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Menurut laporan Reuters pada Jumat, 26 Juli 2024, harga emas spot turun sebesar 1,8% menjadi USD 2.355,22 per ons pada pukul 17.44 GMT, setelah menyentuh titik terendah sejak 9 Juli. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS berakhir dengan penurunan sebesar 2,6% menjadi USD 2.353,5 per ons.
Edward Meir, seorang analis dari Marex, menyatakan bahwa “Ada aksi ambil untung yang terjadi, dipicu oleh kelemahan di pasar ekuitas AS yang lebih dari sekadar penjualan.”
Harga emas mencapai rekor tertinggi sebesar USD 2.483,6 pada minggu lalu karena optimisme meningkat terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September mendatang. Mantan Presiden The Fed New York, Bill Dudley, dalam kolomnya di Bloomberg pada Rabu, 24 Juli 2024, menyarankan agar The Fed memangkas suku bunga pada minggu depan, mengutip data ketenagakerjaan terbaru.
Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 100% untuk pemangkasan suku bunga pada September. Daya tarik emas yang tidak memberikan hasil cenderung bersinar dalam lingkungan suku bunga rendah.
Para trader kini menantikan data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, indikator inflasi yang disukai oleh The Fed, yang akan dirilis pada Jumat, 26 Juli 2024.
David Meger, Direktur Investasi Alternatif dan Perdagangan di High Ridge Futures, mengatakan, “Kami telah melihat kenaikan tajam di pasar emas dan perak belakangan ini, sehingga kombinasi likuidasi posisi panjang dan aksi profit taking dari reli baru-baru ini memperburuk tekanan jual.”
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami penurunan. Harga perak spot melemah sebesar 4,2% menjadi USD 27,77 per ons, mencapai titik terendah dalam 11 minggu. Platinum turun 1,4% menjadi USD 934,85 per ons, mendekati titik terendah dalam tiga bulan. Sementara paladium turun sebesar 2,8% menjadi USD 907,08 per ons. (KAISAR/RAFI)
-
NASIONAL01/12/2025 12:00 WIBKorban Meninggal Banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh Mencapai 442 Jiwa
-
NASIONAL01/12/2025 06:00 WIBUsut Viral Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera, Komisi IV DPR Panggil Kemenhut
-
EKBIS30/11/2025 22:02 WIBJateng Siap Jadi Episentrum ‘Tani Merdeka’, Gerakan Akar Rumput dengan 7.500 Kordes
-
RAGAM01/12/2025 01:00 WIBDua Penghargaan BRICS Award 2025 untuk Dua Sastrawan Dunia
-
RAGAM30/11/2025 21:00 WIBFilm Agak Laen: Menyala Pantiku! Raup 1,2 Juta Penonton dalam 72 Jam
-
JABODETABEK01/12/2025 05:30 WIBWaspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat untuk Jabodetabek
-
NASIONAL01/12/2025 07:00 WIBPrabowo Minta Seluruh Kekuatan Nasional Terjun Tangani Bencana di Sumatra
-
EKBIS01/12/2025 10:30 WIBRupiah Menguat ke Rp 16.655 per Dolar AS pada Awal Pekan

















