EKBIS
Google Melawan Aturan Uni Eropa, Tidak Mau Tambahan Fitur Pengecekan Fakta di Platform

AKTUALITAS.ID – Google, raksasa teknologi global, menolak mematuhi aturan baru yang ditetapkan Uni Eropa (UE) tentang pengecekan fakta (fact-checking) dalam hasil pencarian dan video YouTube.
Dalam sebuah surat yang ditulis Presiden Urusan Global Google, Kent Walker, kepada petinggi Komisi Eropa, Renate Nikolay, Google mengatakan bahwa syarat baru ini tidak layak dan tidak efektif untuk layanan-layanan Google.
Aturan ‘Disinformation Code of Practice’ yang ditetapkan di UE mengharuskan Google untuk melengkapi layanannya dengan fitur fact-checking, serta membangun pemeringkatan dan algoritma layanan berdasarkan faktua-fakta yang diperiksa.
Namun, Google tidak menyetujui hal ini dan menekankan bahwa metode pendekatan mereka saat ini untuk melakukan moderasi konten sudah efektif.
Menurut Walker, moderasi konten Google telah terbukti efektif dalam mengurangi penyebaran informasi yang keliru.
Ia menyatakan bahwa fitur yang ditambahkan ke YouTube pada tahun lalu, yang memungkinkan pengguna menambahkan catatan kontekstual pada video-video yang dirilis, telah membantu meningkatkan akurasi konten.
Google juga mengatakan bahwa mereka akan terus berinvestasi pada peningkatan praktik moderasi konten yang fokus menyediakan hasil pencarian yang akurat, tanpa harus membubuhkan fitur fact-checking.
Dengan ini, Google menolak mengikuti aturan UE dan memilih untuk tetap menjalankan metode moderasi konten mereka sendiri. Hal ini dapat membawa konsekuensi pada hubungan antara Google dan Komisi Eropa. (Damar Ramadhan)
-
EKBIS12/03/2025
Hadapi Krisis Pangan Global, Pemerintah Pastikan Produksi Beras Nasional Surplus
-
RAGAM12/03/2025
Raffi Ahmad Prihatin dengan Kondisi Wendy Cagur
-
NASIONAL13/03/2025
Kontroversi Amplop Cokelat di Rapat Pertamina: Anggota DPR Tegaskan Itu Hanya SPPD
-
MULTIMEDIA12/03/2025
FOTO:Â Komisi V Setujui Anggaran Tambahan Kemendes dari Hibah Luar Negeri
-
JABODETABEK12/03/2025
Pemprov DKI Jakarta Naikkan Jumlah Penerima KJP Plus Jadi 705.000 Siswa
-
RAGAM12/03/2025
Singapura Sambut 2,49 Juta Wisatawan Indonesia pada 2024, Terbesar di Asia Tenggara
-
OASE13/03/2025
Rahasia Asmaul Husna: Keistimewaan Nama-Nama Allah yang Membawa Berkah
-
EKBIS12/03/2025
Erick Thohir Tunjuk Ifan Seventeen Jadi Dirut PT PFN