EKBIS
Pasar Kripto Ambles, Harga Bitcoin Anjlok ke Bawah US$ 100 Ribu!

AKTUALITAS.ID – Pasar kripto mengalami penurunan yang signifikan dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, terus tergerus hingga mencapai level US$ 96 ribu.
Kondisi ini menambah kekhawatiran pasar, terutama karena Bitcoin berada di bawah harga rata-rata level krusial US$ 100 ribu untuk jangka waktu yang lebih lama. Situasi ini dapat memicu aksi jual lebih lanjut dari para investor.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap pada Kamis (6/2/2025) pukul 07.00 WIB, kapitalisasi pasar kripto global anjlok 1,24% menjadi US$ 3,17 triliun dalam 24 jam terakhir. Bitcoin (BTC) sendiri ambles 1,26% dalam periode yang sama, dan saat ini diperdagangkan pada level US$ 96.656 per koin atau setara dengan Rp 1,57 miliar (dengan kurs Rp 16.285).
Tidak hanya Bitcoin, beberapa mata uang kripto lainnya juga mengalami pelemahan. Binance (BNB) turun 0,3% menjadi US$ 571 per koin. Namun, di tengah tren negatif ini, Ethereum (ETH) justru mencatat kenaikan positif sebesar 2,21% menjadi US$ 2.795 per koin.
Seperti yang dilaporkan oleh CoinDesk, penurunan Bitcoin di bawah level US$ 100 ribu merupakan level krusial yang signifikan.
Kondisi ini memicu kekhawatiran pasar karena Bitcoin telah berada di bawah harga rata-rata tersebut untuk jangka waktu yang cukup lama. Situasi ini dapat memicu aksi jual yang lebih besar dan memberikan tekanan penurunan harga yang lebih lanjut.
Analis pasar Van Straten menjelaskan bahwa ketika Bitcoin berada di bawah harga rata-rata krusial dalam waktu yang cukup lama, hal ini sering kali memicu aksi jual dan memberikan tekanan pada penurunan harga.
Level harga rata-rata ini biasanya menjadi level krusial yang kuat untuk Bitcoin.
Meskipun demikian, penurunan harga Bitcoin di bawah level krusial ini tidak selalu berarti pasar bearish atau penurunan harga yang berkelanjutan. Bitcoin cenderung cepat kembali ke level harga tersebut setelah mengalami penurunan.
Sebagai contoh, pada tahun 2024, Bitcoin sempat menguji harga rata-rata krusial sedikit di bawah US$ 60 ribu. Meskipun harga sempat turun di bawah level ini beberapa kali, terutama pada bulan Agustus saat terjadi penurunan yen carry trade, harga Bitcoin berhasil kembali ke level krusial dalam beberapa hari.
Hal serupa juga terjadi pada tahun 2023. Harga rata-rata penarikan menjadi level krusial pada beberapa kesempatan, seperti saat kejatuhan Silicon Valley Bank pada Maret (US$ 20 ribu) dan menjelang reli kuartal keempat Bitcoin pada bulan September.
Menurut data dari Glassnode, lebih dari 2,6 juta BTC saat ini berada dalam posisi rugi, yang merupakan salah satu jumlah tertinggi sepanjang tahun ini. Semakin lama harga Bitcoin bertahan di bawah harga rata-rata 2025, semakin besar kemungkinan terjadinya penurunan lebih lanjut. (Yan Kusuma)
-
EKBIS12/03/2025
Hadapi Krisis Pangan Global, Pemerintah Pastikan Produksi Beras Nasional Surplus
-
RAGAM12/03/2025
Raffi Ahmad Prihatin dengan Kondisi Wendy Cagur
-
NASIONAL13/03/2025
Kontroversi Amplop Cokelat di Rapat Pertamina: Anggota DPR Tegaskan Itu Hanya SPPD
-
MULTIMEDIA12/03/2025
FOTO: Komisi V Setujui Anggaran Tambahan Kemendes dari Hibah Luar Negeri
-
RAGAM12/03/2025
Singapura Sambut 2,49 Juta Wisatawan Indonesia pada 2024, Terbesar di Asia Tenggara
-
JABODETABEK12/03/2025
Pemprov DKI Jakarta Naikkan Jumlah Penerima KJP Plus Jadi 705.000 Siswa
-
OASE13/03/2025
Rahasia Asmaul Husna: Keistimewaan Nama-Nama Allah yang Membawa Berkah
-
EKBIS12/03/2025
Erick Thohir Tunjuk Ifan Seventeen Jadi Dirut PT PFN