Connect with us

EKBIS

Bulog Yogyakarta Pastikan Stok Beras Aman hingga Pertengahan 2026

Aktualitas.id -

Ilustrasi. Beras Bulog .(Dok: Antara)

AKTUALITAS.ID — Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Yogyakarta memastikan pasokan beras untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam kondisi aman menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Saat ini, Bulog menguasai 49 ribu ton stok beras medium, jumlah yang dinilai mencukupi hingga memasuki awal 2026.

Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Yogyakarta, Dedi Aprilyadi, mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan beras meski terjadi peningkatan permintaan pada akhir tahun.

“Stok beras medium kami sebanyak 49 ribu ton. Jumlah itu sangat mencukupi sampai akhir 2025, bahkan lebih hingga awal 2026,” ujar Dedi di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (18/11/2025).

Tidak hanya mengelola suplai untuk DIY, Bulog Yogyakarta juga menangani sebagian pasokan beras untuk sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dengan mekanisme alih pasokan antardaerah, distribusi dapat dilakukan kapan pun diperlukan.

Secara total, stok beras yang dikelola Bulog Yogyakarta untuk seluruh wilayah tersebut mencapai 172 ribu ton.

“Jika stok di Yogyakarta menipis, kami bisa alihkan dari Jawa Tengah. Dalam satu hari pun bisa sampai. Dengan total 172 ribu ton, kami yakin stok aman hingga pertengahan 2026,” kata Dedi.

Ketersediaan beras yang stabil itu didukung oleh capaian penyerapan gabah Bulog sepanjang 2025 yang mencapai 46 ribu ton, melebihi target 40 ribu ton.

Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Bulog DIY bersama pemerintah daerah juga menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) hingga 5 Desember 2025 untuk menjaga kestabilan harga.

Selain itu, Bulog terus menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara intensif ke pasar-pasar tradisional di DIY.

“Untuk wilayah DIY, kami menggelontorkan sekitar 100 ton beras SPHP per hari,” ujar Dedi.

Dengan stok yang melimpah dan distribusi yang lancar, Bulog Yogyakarta optimistis kebutuhan beras masyarakat tetap aman hingga pertengahan 2026. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version