EKBIS
Selasa Pagi, Rupiah Menguat Tipis ke Rp 16.680/US$
AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, tercatat di Rp16.680/US$ atau terapresiasi 0,03% dibandingkan penutupan sebelumnya. Penguatan ini datang setelah tekanan pada sesi sebelumnya yang membuat rupiah sempat melemah ke Rp16.685/US$.
Indeks dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama juga menunjukkan pelemahan tipis, berada di level 99,055 pada pukul 09.00 WIB. Kondisi ini memberi ruang bagi mata uang emerging markets termasuk rupiah untuk menguat meski volatilitas masih tinggi.
Sentimen pasar hari ini didominasi oleh sikap wait and see menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan diumumkan Rabu malam waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin semakin menguat, namun analis memperingatkan potensi perbedaan pandangan yang tajam di internal The Fed sehingga pertemuan kali ini berpeluang menjadi salah satu yang paling alot dalam beberapa tahun terakhir.
Secara historis, pertemuan FOMC dengan tiga atau lebih suara dissent jarang terjadi, sehingga pasar berhati-hati membaca sinyal kebijakan. Selain keputusan suku bunga, pelaku pasar juga akan mencermati dot plot yang memetakan proyeksi suku bunga pejabat The Fed untuk tahun depan – dokumen yang berpotensi mengubah ekspektasi pasar dan arah dolar AS.
Probabilitas pemangkasan suku bunga yang tinggi telah mendorong penurunan imbal hasil obligasi AS dan melemahnya dolar, faktor yang mendukung apresiasi rupiah pada pembukaan perdagangan. Namun, pelaku pasar tetap waspada terhadap data ekonomi AS yang akan dirilis dan pernyataan pejabat The Fed yang dapat mengubah sentimen secara cepat.
Dari sisi domestik, stabilitas arus modal dan kondisi likuiditas di pasar keuangan akan menentukan kelanjutan penguatan rupiah. Investor akan memantau data ekonomi domestik dan kebijakan fiskal-moneter yang dapat memperkuat atau menahan laju apresiasi mata uang.
Secara teknikal, penguatan pagi ini masih bersifat terbatas dan rentan terhadap koreksi jika dolar kembali menguat pasca-FOMC. Pelaku pasar disarankan memperhatikan level support dan resistance kunci serta perkembangan data global yang relevan. (Firmansyah/Mun)
-
OLAHRAGA12/12/2025 06:00 WIBPosisi Indonesia disalip Vietnam di Kalasemen Perolehan Medali Sementara SEA Games 2025
-
JABODETABEK12/12/2025 07:30 WIBLayanan SIM Keliling Tersedia di Lima Lokasi Jakarta
-
JABODETABEK12/12/2025 05:30 WIBJakarta dan Sekitarnya Diprediksi Hujan Dengan Intensitas Ringan Hari ini
-
NASIONAL12/12/2025 10:30 WIBMentan: Bencana Sumatera Harus Dibantu, Negara Memanggil!
-
OASE12/12/2025 05:00 WIBAmalan yang Dianjurkan Saat Menempati Rumah Baru
-
JABODETABEK12/12/2025 10:00 WIBSopir Mobil MBG yang Menabrak Siswa dan Guru Dijerat Pasal 360 KUHP
-
NUSANTARA12/12/2025 11:00 WIBLettu Faisal Atasan Prada Lucky Dituntut 12 Tahun Penjara dan Dipecat dari TNI
-
NASIONAL12/12/2025 06:30 WIBIndonesia dan Rusia Jajaki Kebijakan Bebas Visa