Connect with us

EKBIS

Kemenhub Proyeksikan 5,05 Juta Penumpang Udara Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah penumpang pesawat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 akan menembus angka 5 juta orang. Proyeksi tersebut mencakup penerbangan domestik maupun internasional seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode libur akhir tahun.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub memperkirakan total pengguna jasa transportasi udara mencapai sekitar 5,05 juta penumpang. Dari jumlah tersebut, penumpang penerbangan domestik diprediksi sebanyak 3.899.176 orang, sedangkan penerbangan internasional mencapai sekitar 1.151.018 penumpang.

Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Achmad Setiyo Prabowo, mengatakan proyeksi tersebut menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan periode sebelumnya, meski persentasenya tidak terlalu signifikan.

“Secara persentase kenaikannya memang tidak besar, tetapi kami optimistis mobilitas penumpang udara tetap meningkat seiring tingginya kebutuhan perjalanan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Setiyo di Jakarta, Senin (15/12/2025).

Untuk penerbangan domestik, pergerakan penumpang terbesar diperkirakan masih terpusat di Bandara Soekarno-Hatta. Adapun rute paling padat antara lain Jakarta–Denpasar, Jakarta–Surabaya, Jakarta–Medan, serta Balikpapan–Jakarta. Sementara itu, rute internasional favorit diprediksi mencakup Jakarta–Singapura, Denpasar–Singapura, Jakarta–Kuala Lumpur, dan Denpasar–Kuala Lumpur.

Dari sisi kesiapan armada, Setiyo mengungkapkan saat ini terdapat 568 pesawat yang terdaftar di Indonesia. Namun, hanya sekitar 368 unit yang siap dioperasikan, sedangkan sisanya masih menjalani perawatan rutin. Kondisi ini membuat pengaturan rotasi pesawat menjadi lebih ketat, terutama ketika terjadi gangguan teknis maupun faktor cuaca.

Untuk menjaga keterjangkauan harga tiket pesawat selama periode Nataru, pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif. Kebijakan tersebut meliputi PPN ditanggung pemerintah sebesar 6%, penurunan fuel surcharge untuk pesawat jet dan baling-baling, diskon tarif jasa kebandarudaraan hingga 50%, penurunan harga avtur di 37 bandara, serta perpanjangan jam operasional bandara.

“Jika seluruh kebijakan ini digabungkan, potensi penurunan harga tiket bisa mencapai sekitar 12% hingga 13%,” jelas Setiyo.

Selain itu, Kemenhub memastikan kesiapan 257 bandara di seluruh Indonesia dalam menghadapi lonjakan penumpang selama libur Nataru. Kesiapan tersebut dilakukan melalui inspeksi menyeluruh terhadap fasilitas, operasional, dan standar pelayanan penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, menyatakan inspeksi dilakukan oleh inspektur pusat bersama Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) wilayah I hingga X. Pemeriksaan difokuskan pada sisi udara seperti landasan pacu, taxiway, apron, alat bantu navigasi visual, sistem kelistrikan, layanan darurat, hingga sistem drainase. Sementara itu, kesiapan sisi darat, khususnya terminal penumpang, juga menjadi perhatian utama.

“Tak kalah penting, kesiapan sumber daya manusia, khususnya para inspektur, menjadi faktor kunci dalam memastikan keselamatan dan kelancaran penerbangan selama periode Nataru,” pungkas Lukman. (Firmansyah/Mun)

TRENDING