JABODETABEK
Jakarta Masuk 10 Kota dengan Udara Terburuk di Dunia pada Senin Pagi
AKTUALITAS.ID – Ibu Kota Jakarta kembali mencatatkan diri dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin (15/10/2024) pagi. Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara global IQAir pada pukul 06.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai angka 153. Angka ini menempatkan Jakarta pada peringkat kedelapan dunia, dengan kualitas udara yang masuk dalam kategori “tidak sehat.”
AQI dengan angka 153 berarti udara di Jakarta tidak hanya berbahaya bagi kelompok sensitif, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan manusia secara lebih luas, termasuk menimbulkan dampak negatif pada kelompok hewan sensitif dan bahkan merusak tumbuhan serta nilai estetika lingkungan. Kategori ini menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan dan penurunan kualitas hidup.
Kualitas udara diukur berdasarkan konsentrasi partikel PM2.5, yaitu partikel halus di udara yang dapat masuk ke saluran pernapasan dan berpotensi menyebabkan berbagai penyakit. Berdasarkan klasifikasi, AQI dibagi menjadi beberapa kategori:
Baik (0-50): Udara dianggap aman bagi kesehatan manusia dan tidak merusak lingkungan.
Sedang (51-100): Udara tidak memengaruhi kesehatan manusia atau hewan, tetapi dapat berdampak pada tumbuhan dan nilai estetika.
Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif (101-150): Berisiko bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan penderita penyakit pernapasan.
Tidak Sehat (151-200): Udara mulai membahayakan kesehatan manusia secara lebih luas.
Sangat Tidak Sehat (201-299): Menimbulkan dampak kesehatan yang serius bagi populasi yang terpapar.
Berbahaya (300-500): Udara pada level ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius bagi seluruh populasi.
Selain Jakarta, beberapa kota besar di dunia juga mengalami kualitas udara yang sangat buruk pada Senin pagi ini. Delhi, India, menduduki posisi pertama dengan AQI 259, diikuti oleh Lahore (Pakistan) di angka 190, dan Kairo (Mesir) di angka 187. Sementara itu, Beijing berada satu tingkat di atas Jakarta dengan AQI 155, dan Kuwait City serta Kinshasa melengkapi daftar sepuluh besar dengan AQI masing-masing 152 dan 147.
Kondisi polusi udara ini mengingatkan pentingnya langkah-langkah mitigasi untuk menekan emisi, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor yang menyumbang sebagian besar polutan di udara. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang masuk dalam kelompok sensitif, dengan menggunakan masker dan meminimalkan aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara memburuk.
Upaya bersama untuk memperbaiki kualitas udara menjadi agenda mendesak guna menjaga kesehatan warga Jakarta dan lingkungan sekitar. (NAUFAL/RAFI)
-
NASIONAL01/12/2025 12:00 WIBKorban Meninggal Banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh Mencapai 442 Jiwa
-
NASIONAL01/12/2025 06:00 WIBUsut Viral Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera, Komisi IV DPR Panggil Kemenhut
-
RAGAM01/12/2025 01:00 WIBDua Penghargaan BRICS Award 2025 untuk Dua Sastrawan Dunia
-
EKBIS30/11/2025 22:02 WIBJateng Siap Jadi Episentrum ‘Tani Merdeka’, Gerakan Akar Rumput dengan 7.500 Kordes
-
EKBIS01/12/2025 10:30 WIBRupiah Menguat ke Rp 16.655 per Dolar AS pada Awal Pekan
-
JABODETABEK01/12/2025 05:30 WIBWaspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat untuk Jabodetabek
-
RAGAM30/11/2025 21:00 WIBFilm Agak Laen: Menyala Pantiku! Raup 1,2 Juta Penonton dalam 72 Jam
-
NASIONAL01/12/2025 07:00 WIBPrabowo Minta Seluruh Kekuatan Nasional Terjun Tangani Bencana di Sumatra

















