Connect with us

Nasional

Hamzah Haz dari Aktivis Hingga Wapres Indonesia

Published

on

AKTUALITAS.ID – Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikannya pada bidang politik. Saat masih SMP, Hamzah sudah aktif di organisasi, menandakan minat awalnya dalam dunia politik dan sosial.

Lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak pada 1961, Hamzah sempat bekerja sebagai wartawan di Harian Bebas dan kemudian menjadi Pemimpin Umum Harian Berita Awau. Tidak puas dengan pencapaiannya di Pontianak, Hamzah merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Koperasi.

Di Yogyakarta, Hamzah memperlihatkan kepiawaiannya dalam berorganisasi dengan menjadi aktivis di Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar. Hamzah ditunjuk menjadi ketua organisasi tersebut pada periode 1962 hingga 1965.

Pada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, mengambil jurusan ekonomi perusahaan. Di tahun yang sama, ia menjadi ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kalbar hingga 1971, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak.

Karier politik Hamzah semakin menanjak ketika ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat, mewakili Partai Nahdlatul Ulama. Saat Partai NU melebur ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1971, Hamzah tetap melanjutkan kiprahnya di dunia politik. Ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Kalbar pada tahun yang sama, dan kemudian menjadi Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Kalbar hingga 1982.

Pada 1990-an, Hamzah terus aktif di politik sebagai anggota DPR dan menjadi Ketua Fraksi PPP selama dua periode, yaitu 1992-1997 dan 1997-1998. Setelah reformasi 1998 dan berakhirnya pemerintahan Orde Baru, Hamzah diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam kabinet Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Namun, ia mengundurkan diri pada 10 Mei 1999 karena aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang melarang menteri berkampanye, sementara Hamzah aktif berkampanye untuk PPP menjelang Pemilu 1999.

Di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Hamzah diangkat menjadi Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan pada 29 Oktober 1999, namun sebulan kemudian mengundurkan diri untuk fokus di PPP. Karier politiknya mencapai puncak ketika terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001-2004. Ia berhasil unggul setelah tiga putaran pemilihan yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, mengalahkan beberapa tokoh seperti Akbar Tanjung dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada 24 Juli 2024, Hamzah Haz meninggal dunia di kediamannya di Tegalan pada pukul 09.30 WIB. Sekjen DPP PPP, Arwani Thomafi, mengonfirmasi kabar duka ini.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Benar, telah wafat Bapak Dr. Hamzah Haz, pagi ini jam 09.30 di kediaman Tegalan,” kata Arwani.

Rencananya, jenazah Hamzah Haz akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor, siang nanti setelah salat zuhur. Hamzah Haz, yang merupakan Wakil Presiden ke-9 RI mendampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PPP.

Dengan berbagai kontribusinya dalam politik dan organisasi, Hamzah Haz akan selalu dikenang sebagai tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia. [Kiki Budi Hartawan]

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending