Connect with us

NASIONAL

Presedium MLB NU Desak Gus Ipul Mundur dari Jabatan Sekjen PBNU

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.DI – Presidium Penyelamat Organisasi dan Panitia Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU) mengusulkan agar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, untuk mundur dari posisinya. Permintaan tersebut muncul dalam forum Pra MLB NU yang berlangsung di Surabaya dan Jombang pada 17-21 Desember 2024.

Ketua Panitia Pelaksana Pra-MLB NU, Mas Maftuh, menyampaikan bahwa ini merupakan pesan moral dari peserta forum, yang ingin mendorong Gus Ipul agar dapat lebih fokus melaksanakan tugasnya sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia di bawah kabinet Presiden Prabowo Subianto. “Agar Gus Ipul fokus sebagai menteri sosial; ini sebagai komitmen profesionalitas dan menjaga integritas organisasi NU,” ungkapnya melalui keterangan tertulis pada Sabtu (21/12/2024).

Forum Pra MLB juga telah menginventarisasi sejumlah nama tokoh kiai yang akan diusulkan sebagai calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan calon Ketua Umum PBNU yang baru. Maftuh menambahkan bahwa calon AHWA akan mencakup Masyayikh yang diusulkan dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, dengan syarat-syarat tertentu seperti keilmuan dan akhlak yang baik.

“Waktu pelaksanaan MLB NU diusulkan paling cepat bulan Januari 2025, bersamaan dengan Harlah NU,” pungkasnya. Namun, pelaksanaan Pra MLB ini tidak berjalan mulus. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya sempat menolak kegiatan tersebut dan meminta kepolisian untuk mencegahnya.

Di sisi lain, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), juga menegaskan bahwa mayoritas PWNU menolak rencana MLB, yang dianggap tak memiliki urgensi. “PWNU-PWNU menegaskan untuk menolak segala upaya yang dapat mengganggu integritas organisasi, termasuk soal MLB ini,” tegas Gus Yahya dalam Rakor di Surabaya pada akhir November lalu.

Situasi ini semakin memunculkan ketegangan dalam tubuh NU, dengan berbagai pendapat dan penolakan terhadap rencana yang dianggap tidak mendesak bagi organisasi tersebut. Ke depannya, semua mata tertuju pada pelaksanaan Muktamar Luar Biasa yang akan datang dan bagaimana respon dari seluruh elemen Nahdlatul Ulama. (Yan Kusuma)

TRENDING